Hasil quick count, cabup incumbent keok

Rabu, 09 Januari 2013 - 20:48 WIB
Hasil quick count, cabup incumbent keok
Hasil quick count, cabup incumbent keok
A A A
Sindonews.com – Pasangan incumbent KH. Kholilurrahman–Moh. Masduki (Kompak), diprediksi kalah dalam pertarungan Pilkada Pamekasan. Kekalahan pasangan nomor urut 2 tersebut terlihat dari hasil perhitungan cepat (quick qount) beberapa lembaga survei independent.

Seperti hasil quick qount PusdeHam Unair, menyebutkan pasangan Kompak hanya memperoleh 41 persen suara, kalah sebanyak 17 persen suara dari pasangan nomor urut 3 Achmad Syafii–Halil (Asri). Untuk pasangan Asri sendiri, meraup hingga mencapai 58 persen suara.

Cermin kekalahan Bupati incumbent sendiri bisa dilihat di di TPS 3 Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota Pamekasan. Di TPS tempat dia menyalurkan hak suara bersama istri dan puteranya, juga diperoleh kekalahan dari pasangan Asri.

Adapun hasil rinci di TPS 3 tersebut, pasangan nomor urut 1, Al Anwar - Holil (Ahok) memperoleh sembilan suara saja, pasangan nomor 2, Kompak mendapat 45 suara, serta nomor urut 3, Asri mendapat 190 suara. Untuk suara tidak Sah hanya ada sebanyak delapan saja.

Sedangkan, calon wakil Bupati nomor urut 3, Achmad Syafii, tidak menggunakan hak pilih karena sudah ber-KTP Jakarta. Dia lebih banyak turun ke bawah, menemui tim dan masyarakat secara langsung.

“Hasil tersebut masih 60 persen saja yang masuk, karena kami mengalami kendala teknis. Di posko kami mengalami mati lampu, sehingga program quick qount tidak berfungsi maksimal,” ujar Direktur PusdeHam Unair, M. Asfar, Rabu (9/1/2013).

Asfar menjelaskan, meski hasil quick qount yang masuk baru 60 persen, pihaknya sangat optimis tidak akan merubah secara drastis hasil persentase suara. Bila memang ada perubahan, paling banter hanya ada 3–4 persen saja dan itupun tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil.

Dari hasil quick qount, juga menyebutkan bahwa lumbung suara dari pasangan Asri berasal dari kalangan kelas menengah atas, terutama yang ada di kawasan kota dan selatan. Suara tersebut juga ditopang dari kalangan pondok pesantren, yang secara kuantitas cukup mendongkrak perolehan suara.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Direktur Proximity, Wima Adi Nurgroho. Dia menerangkan, hasil quick qount yang sudah 100 persen tersebut, merupakan bukti nyata bahwa incumbent kurang mendapat dan merebut simpati masyarakat. Justru malah menjadi bumerang karena masa kepemimpinannya selama 5 tahun lalu, kurang menyentuh langsung masyarakat kelas menengah ke bawah.

Dia juga menyebutkan, peranan kalangan pondok pesantren cukup besar dalam menopang perolehan suara Asri. Sebab, dari hasil survei yang telah dilakukan menyebutkan, selain ada semangat perubahan, tingkat partisipasi kalangan pondok pesantren juga menjadi bagian penting dalam Pilkada Pamekasan.

“Dari hasil quick qount kami, kemenangan Asri cukup tipis hanya sekitar 9 persen saja dari incumbent. Itu karena juga solidnya dukungan beberapa pesantren,” urainya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6145 seconds (0.1#10.140)