Disengat kelabang, peserta KBN kritis

Senin, 19 November 2012 - 08:31 WIB
Disengat kelabang, peserta KBN kritis
Disengat kelabang, peserta KBN kritis
A A A
Sindonews.com – Masyita (14), salah satu peserta Kemah Budaya Nasional (KBN) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Wahidin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Masyita secara tak sengaja disengat binatang kelabang atau sering disebut kaki seribu.

Akibat sengatan tersebut, Masyita tak sadarkan diri dan dalam kondisi kritis. Pelajar kelas IV SMP ini sempat menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dara, Polewali Mandar (Polman) selama dua hari. Namun kondisinya yang koma sejak masuk ke rumah sakit tak kunjung membaik, pihak rumah sakit akhirnya merujuk pasiennya tersebut untuk ditingkatkan perawatannya di Makassar.

Kejadian itu berawal saat Masyita mengikuti KBN. Saat ia tidur dalam tenda bersama teman-temannya, secara tidak sengaja, Masyita menindih binatang kaki seribu yang akhirnya menyengat punggung Masyita.

Saat itu, Masyita langsung mendapatkan penanganan medis dari tim medis KBN. Sehingga, ia kembali bisa menjalangkan aktivitasnya dan mengikuti beberapa rangkaian kegiatan bersama dengan teman-temamnya.

Namun, setelah kegiatan KBN usai, Masyita pulang ke rumahnya di Kelurahan Takatidung, Polman. Sehari berada dirumahnya, tepatnya pada Jumat malam sekitar pukul 18.30 WITA, Masyita tiba-tiba menggigil dan muntah-muntah. Bahkan jatuh pinsang. Saat itu pun, Masyita langsung dilarikan ke rumah sakit.

Diduga, kondisi Masyita tersebut akibat keracunan setelah tersengat binatang kaki seribu.

Selama dua hari di RSUD Polman, kondisi Masyita terus koma. Pihak keluarganya pun kebingunan dengan penyakit yang di derita anaknya. Dokter di RSUD Polman, belum bisa memberikan keterangan mengenai hasil diagnosa terhadap penyakit anaknya.

“Sampai sekarang kita belum tahu penyakit apa. Karena dokter juga belum mengetahui penyakitnya,” ujar Fadillah menjelaskan, Senin (19/11/2012).

Direktur RSUD Polman, Nirwan, yang ditemui di rumah sakit mengakui anak tersebut telah koma selama dua hari. Saat ditanya apakah sakit yang diderita akibat keracunan setelah tersengat oleh binatang kaki seribu, Nirwan belum bisa memastikan.

“Itu belum pasti karena belum ada hasil diagnosanya,” singkat Nirwan.

Dikatakan Nirwan, langka untuk merujuk anak tersebut ke Makassar atas permintaan dokter yang menanganinya. Nanti di rumah sakit Makassar baru diketahui hasil diagnosanya seperti apa. Sebab, bisa saja anak tersebut memang ada riwayat penyakit.

Sementara itu, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Polman, Andi Masri Masdar, mengakui prihatin dengan kondisi anak tersebut.

Meski sudah lepas dari kegiatan, namun Andi Masru yang juga Ketua Panitia KBN ketika itu, akan tetap membantu anak tersebut hingga proses penyembuhan. Sebab, bagaimana pun juga, kwarcab yang sekaligus panitia KBN memiliki tanggung jawab moral terhadap anak tersebut.

“Sebenarnya adik Masyita sudah pulang ke rumahnya. Tapi, kami memiliki tanggung jawab untuk mengawal penyembuhan Masyita. Mudah-mudahan dengan dirujuknya ke Makassar, kondisinya bia semakin membaik,” ujar Andi Masri yang ikut mengantar proses rujuk Masyita.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5582 seconds (0.1#10.140)