Tajul tolak pengungsi Syiah dipindahkan

Sabtu, 08 September 2012 - 00:27 WIB
Tajul tolak pengungsi Syiah dipindahkan
Tajul tolak pengungsi Syiah dipindahkan
A A A
Sindonews.com - Opsi relokasi sementara yang ditawarkan oleh Pemprov Jatim terhadap pengungsi Syiah tampaknya terganjal. Pasalnya, Tajul Muluk sebagai pimpinan Syiah menolak opsi pemindahan pengungsi dari GOR Sampang ke Rusunawa di Kawasan Jemundo, Sidoarjo.

Menurut Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA), ada pihak-pihak yang tidak setuju dengan niat baik pemerintah terhadap nasib para pengungsi Syiah ini. "Nampaknya ada pihak-pihak yang tidak menyetujui usulan baik dari pemerintah. Saya sangat menyayangkan," kata SDA kepada Wartawan di Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jum'at (7/9/2012).

Usulan tersebut adalah pemindahan sementara pengungsi ke Rusunawa di Sidoarjo. Yang menolak usulan itu adalah pimpinan Syiah Tajul Muluk.

Padahal, kondisi di tempat yang baru adalah lebih manusiawi karena kebutuhan listrik dan air serta kamar terpenuhi. Namun para pengungsi tidak bisa menerima karena pimpinannya tidak setuju. "Kami sangat menyayangkan. Padahal di Rusunawa itu hanyalah sementara saja," ujarnya.

Ketua umum PPP ini juga mengatakan, upaya relokasi sementara ini sudah disetujui oleh pihak Ahlul Bait Indonesia (ABI) dan IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia). "Cuma Tajul saja yang tidak setuju," tambahnya.

Meski demikian, pemerintah tetap mencari solusi atas persoalan di Kabupaten Sampang. Kementrian Agama (Kemenag) Jatim melalui Kanwil Kemenag, Kantor Kemenag Sampang dan IAIN Sunan Ampel Surabaya untuk melakukan dialog bersama mencari jalan keluar terbaik.

Ia juga menepis jika pemerintah kalah dengan Tajul Muluk. Menurut SDA, pemerintah memang punya hak untuk memaksa namun jika hak tersebut dilakukan maka pemerintah akan salah lagi.

"Nanti kita lakukan lagi dialog-dialog. Dan ternyata jika beberapa kali dialog tidak ada titik temu, apakah akan kita pikirkan lagi untuk melakukan langskah memaksa," tukasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6215 seconds (0.1#10.140)