Perahu Bantuan dari KKP Nelayan Tidak Cocok di Perairan Pangandaran

Jum'at, 13 Januari 2017 - 17:17 WIB
Perahu Bantuan dari KKP Nelayan Tidak Cocok di Perairan Pangandaran
Perahu Bantuan dari KKP Nelayan Tidak Cocok di Perairan Pangandaran
A A A
PANGANDARAN - Bantuan perahu untuk nelayan yang disalurkan oleh Kementrian Kelautan Perikanan (KKP) melalui Pemkab Pangandaran dinilai tidak cocok digunakan diperairan laut Pangandaran.

Salah satu nelayan asal Bojongsalawe Ade (48) mengatakan, speck perahu tersebut berbeda dengan perahu nelayan pada umumnya, sehingga jika digunakan diperairan laut Kabupaten Pangandaran sangat beresiko terjadi kecelakaan.

"Perahu nelayan pada umumnya berbentuk cekung, tetapi perahu bantuan dari KKP berbentuk lurus sehingga jika diterjang ombak sangat beresiko air laut masuk kedalam perahu," kata Ade.

Selain itu perahu nelayan yang cocok digunakan diperairan Pangandaran pada bagian depannya berukuran besar, tetapi bantuan dari KKP depannya kecil, hal tersebut akan berakibat pada kesetabilan kondisi perahu dan tidak bisa memecah ombak saat berlayar di tengah laut.

"Jika perahu nelayan tidak bisa memecahkan ombak saat berlayar di tengah laut sangat beresiko perahu terbalik," tambahnya.

Ade juga menjelaskan, tempat penyimpanan jaring perahu bantuan dari KKP posisinya berada di tengah badan perahu, sehingga saat nelayan hendak memasang jaring akan terganggu oleh sayap penyeimbang perahu.

"Harusnya tempat penyimpanan jaring pada perahu nelayan posisinya berada didepan perahu sehingga saat menebar jaring lancar dan tidak nyangkut pada badan perahu," paparnya.

Sementara Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Minasari Kecamatan Parigi Dudung mengatakan, sebelum perahu bantuan tersebut datang, beberapa nelayan telah mengetahui kondisi perahu yang akan disalurkan ke Kabupaten Pangandaran.

"Para nelayan mengetahui dari nelayan Cilacap kalau di pabrik pembuatan perahu yang ada di Cilacap sedang dibuat perahu untuk bantuan ke nelayan se Indonesia, tetapi setelah dilihat design nya tidak cocok untuk digunakan di perairan pulau jawa," kata Dudung.

Setelah para nelayan mengetahui kondisi perahu yang akan disalurkan tidak cocok untuk digunakan langsung berkoordinasi dengan pihak Dinas dan melayangkan surat ke KKP, tetapi hingga saat ini surat tersebut belum ada tindaklanjut dari pihak KKP.

"Perahu bantuan dari KKP juga bebannya sangat berat sehingga saat digunakan melaut beban mesin pun tidak akan bisa mendorong perahu melaju dengan cepat," tambah Dudung.

Beban berat perahu akan berpengaruh pada kerusakan mesin yang digunakan, lantaran pada umumnya perahu yang digunakan untuk melaut oleh nelayan di Kabupaten Pangandaran beratnya ringan.

"Saking beratnya perahu bantuan dari KKP jika dipikul baru bisa diangkat oleh 20 orang, sedangkan perahu nelayan pada umumnya cukup dipikul oleh 6 orang pun sudah terangkat," paparnya.

Dengan kejadian itu, Dudung akan menggelar rapat bersama nelayan calon penerima bantuan perahu apakah akan menerima perahu bantuan dari KKP atau menolak bantuan itu.

Sementara Kepala Seksi Pengelolaan dan Penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKKP) Kabupaten Pangandaran Ade Supriatno membenarkan kondisi perahu bantuan dari KKP tidak sesuai dan tidak cocok jika digunakan diperairan laut Pangandaran.

"Sebelumnya kami telah melayangkan surat yang isinya perahu yang disalurkan tidak cocok dan akan berdampak risiko kecelakaan jika digunakan diperairan laut Pangandaran, tetapi hingga saat ini belum ada jawaban dari pihak KKP,” kata Ade.

Ade menjelaskan, perahu yang disalurkan oleh KKP ke Kabupaten Pangandaran sebanyak 68 unit dengan rincian 44 unit dengan mesin 3 GT, 22 unit dengan mesin 5 GT dan 2 unit dengan mesin 10 GT.

"Saat ini ke 68 unit perahu bantuan dari KKP masih berada di depan halaman kantor UPTD DKKP di Bojongsalawe dan belum disalurkan ke calon penerima," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5994 seconds (0.1#10.140)