Selama Tahun 2016, 30 Kasus Bunuh Diri Terjadi di Gunungkidul

GUNUNGKIDUL - Hingga akhir tahun 2016, angka bunuh diri di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tergolong tinggi. Tercatat sebanyak 30 warga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Dari data Polres Gunungkidul, kasus gantung diri di Gunungkidul paling banyak dilakukan warga di Kecamatan Semanu. Di kecamatan ini, jumlah warga yang gantung diri sebanyak enam orang.

Selanjutnya, di Kecamatan Wonosari tercatat dalam satu tahun lima orang warganya juga melakukan aksi nekat gantung diri. "Namun meksipun masih tinggi jumlahnya sudah berkurang dari tahun sebelumnya," ungkap Kapolres Gunungkidul AKBP Nugrah Trihadi kepada wartawan, Senin (2/1/2017).

Dia menjelaskan, tahun 2015 jumlah warga yang mengakhiri hidupnya dengan aksi bunuh diri ini ada 31 warga. Selain itu, pihaknya juga mencatat beberapa percobaan gantung diri. "Ada tiga kasus percobaan bunuh diri dan berhasil digagalkan," katanya.

AKBP Nugrah Trihadi berharap peran serta tokoh masyarakat, pemuka adat, dan juga pemuka agama untuk memberikan penyadaran terhadap masyarakat.

Beberapa catatan yang diperoleh Polres juga menyebutkan, sebagian besar pelaku bunuh diri melakukan aksi karena penyakit menahun. Selain itu, karena beban hidup atau tekanan hidup. "Data itu berdasarkan keterangan saksi mengenai riwayat pelaku," kata dia.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan, pihaknya telah berupaya maksimal untuk menekan angka bunuh diri. Salah satunya dengan membentuk Satgas Berani Hidup. Catatan-catatan bunuh diri bakal dirangkum oleh Satgas guna membuat formulasi pencegahan di masyarakat.

"Upaya pencegahan terus kita lakukan. Kita lakukan berbagai pendekatan baik sisi kesehatan jiwa, kemudian mental spiritual lewat tokoh agama dan pemuka masyarakat," ujarnya.