Bupati Kudus Musthofa Ajak Mahasiswa Bangun Kemandirian

Sabtu, 17 Desember 2016 - 18:57 WIB
Bupati Kudus Musthofa Ajak Mahasiswa Bangun Kemandirian
Bupati Kudus Musthofa Ajak Mahasiswa Bangun Kemandirian
A A A
SEMARANG - Bupati Kudus Musthofa mengajak para mahasiswa untuk bisa keluar dari bingkai normatif. Hal itu hanya bisa dilakukan dengan berbagai inovasi, sehingga tercipta jiwa-jiwa yang mandiri.

“Semua harus berpikir liar. Tentu dalam bingkai positif,” ujar Musthofa dalam Talk Show “Pemimpin Inovatif Penggerak Pembangunan Bangsa Demi Indonesia Mandiri” di auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sabtu (17/12/2016).

Apalagi, jelas dia, mahasiswa saat ini sudah tidak ada lagi yang gagap teknologi (gaptek) maupun informasi. Kemampuan menguasai teknologi dan informasi itu, tegas dia, bisa dimanfaatkan untuk berwirausaha.

“Jadi dengan modal gadget saja, juga bisa mendatangkan rupiah. Tentu dengan berbagai inovasi yang kita lakukan, termasuk kemampuan membangun jaringan,” katanya.

Menurutnya, jika hal itu bisa dilakukan para mahasiswa, maka mereka tidak akan mengandalkan lagi kiriman dana dari orang tua. Mahasiswa juga tidak sekadar beli pulsa untuk mengoperasikan gadget, kemudian habis.

“Karena ada pemasukan, minimal bisa untuk beli pulsa lagi. Bahkan kalau lebih, bisa kita serahkan kepada orang tua, sehingga adik-adik di rumah juga terbantu,” tegasnya.

Soal jaringan, Musthofa menyatakan, dirinya merupakan pembina usaha mikro kecil menengah (UMKM) Jawa Tengah. “Saya siap memfasilitasi para mahasiswa yang punya jiwa-jiwa wirausaha seperti ini,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, Musthofa juga berbagi sejumlah hal dalam membangun Kudus. Saat ini, daerah yang terkenal dengan sebutan Kota Kretek itu sudah menjadi Cyber City, demi memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan model itu semua mudah terdeteksi dan dicarikan solusi.

“Berbagai inovasi, perlu dilakukan sehingga masyarakat semakin sejahtera. Karena untuk mensejahterakan rakyat ini, Negara harus hadir,” sebutnya.

Di Kudus, kata dia, anak baru lahir sampai meninggal dunia, semua mendapat perhatian. Mulai dari akta gratis, khitanan gratis, pendidikan gratis, kesahatan gratis, hingga santunan kematian. “Ini semua dengan bukti dan bisa dirasakan. Bukan sekadar cerita,” tegasnya.

Di bidang pendidikan, lanjut Musthofa, sejauh ini, Kudus telah membangun 14 sekolah unggulan dengan berbagai bidang jurusan. Pembangunan itu dilakukan tanpa dana APBD.

“Kok bisa?, karena kita menggandeng banyak pihak untuk kerja sama, sehingga pembangunan itu bisa dilakukan tanpa dana dari pemerintah,” terangnya.

Kredit usaha produktif tanpa jaminan, juga diluncurkan kepada masyarakat. Kredit semacam ini bahkan sudah ditiru sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah. “Tidak masalah, bahkan Kudus siap membantu semua,” katanya.

Sementara itu, Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi Unnes Amir Mahmud mengaku visi Bupati Musthofa dalam membangun Kudus sangat luar biasa.

Atas dasar itu, menurutnya, apa yang telah dilakukan Musthofa juga perlu dibagi dengan para mahasiswa. “Ini demi menjadikan daerah, provinsi, dan Indonesia semakin baik lagi,” ungkapnya.

Pembicara lain dalam acara itu, Bupati Kendal Mirna Annisa, Kabag Kerja Sama Setda Pemkot Semarang Hernowo Budi Luhur mewakili Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, serta Kepala Bappeda Purbalingga Kusmarthadi mewakili Bupati Purbalingga Tasdi.

Mengawali pembicaraannya, Bupati Kendal Mirna Annisa tak memungkiri kehebatan Musthofa dalam melakukan inovasi pembangunan. “Berbagai inovasi yang dilakukan beliau juga menjadi salah satu bagian inspirasi saya untuk semakin memajukan Kendal,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7504 seconds (0.1#10.140)