Jelang Demo 2 Desember, Polisi Sweeping Penumpang Bus di Pasuruan

Selasa, 29 November 2016 - 13:18 WIB
Jelang Demo 2 Desember, Polisi Sweeping Penumpang Bus di Pasuruan
Jelang Demo 2 Desember, Polisi Sweeping Penumpang Bus di Pasuruan
A A A
PASURUAN - Jajaran Polres Pasuruan menyisir penumpang bus antar kota yang disinyalir akan mengikuti unjuk rasa di Jakarta 2 Desember mendatang. Para petugas ini memeriksa barang bawaan penumpang bus yang dianggap mencurigakan.

Penyisiran ini dilakukan sebagai upaya antisipasi agar saat unjuk rasa di Monas Jakarta tidak ditunggangi para penyusup. Pemeriksaan difokuskan pada barang bawaan penumpang, seperti senjata tajam (sajam) dan bahan peledak jenis bondet (bom ikan).

Kanit Sabhara Polsek Bugul Kidul, AKP Daryanto mengungkapkan, penyisiran penumpang ini tidak dimaksudkan untuk menghalangi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam unjuk rasa di Jakarta. Petugas hanya memeriksa barang bawaan penumpang yang dinyatakan terlarang dibawa ke tempat umum.

"Kami tidak melarang masyarakat berangkat unjuk rasa ke Jakarta. Kami hanya memeriksa barang bawaan seperti sajam dan bondet agar unjuk rasa berlangsung tertib," kata AKP Daryanto kepada wartawan, Senin (29/11/2016).

Menurutnya, meski pihak kepolisian dan pimpinan pengunjuk rasa telah tercapai kesepakatan, namun masyarakat tetap diimbau agar tidak berangkat ke Jakarta. Penyampaian aspirasi bisa dilakukan ditempat asalnya atau cukup dilakukan di Surabaya.

"Penyampaian aspirasi bisa dilakukan ditempat asalnya atau cukup di Surabaya. Hal ini untuk menghindari penumpukan massa yang terkonsentrasi di Jakarta," kata Perwira Pengendali Operasi Polres Pasuruan Kota.

Sementara itu, sejumlah perusahaan angkutan bus pariwisata terpaksa membatalkan kontrak sewa kendaraan untuk tujuan Jakarta. Pembatalan kontrak ini menyusul adanya imbauan dari Polres Pasuruan agar para pengusaha angkutan tidak melayani sewa kendaraan untuk tujuan demo 2 Desember.

Seperti yang dilakukan PT Atmajaya Sentosa Trans di Pandaan. Manajer Operasional Juna Widha Raharja mengatakan, pihaknya memang sudah mendapatkan tawaran beberapa waktu lalu untuk berangkat ke Jakarta.

"Ada beberapa kelompok masyarakat yang sudah berencana menyewa jasa transportasi ke Jakarta. Bahkan mereka sudah membicarakan soal harga sewanya," kata Juna Widya.

Menurutnya, dalam tahap pembicaraan harga Tour Jakarta sehari dipatok tarif Rp3,5 juta. Lama perjalanan tour Jakarta itu, minimal empat hari dengan biaya yang harus dibayar sebesar Rp14 juta.

Namun, semua kontrak tersebut dibatalkan setelah pihak kepolisian memberikan imbauan ke perusahaan bus agar tidak melayani pesanan ke Jakarta untuk demo 2 Desember. Beruntung, setelah membatalkan tour Jakarta, pihaknya mendapatkan order lain untuk tujuan pariwisata ke Bali dan Jogjakarta.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5712 seconds (0.1#10.140)