Polisi Tangkap Penganiaya Siswi SMP yang Terekam Dalam Video

Senin, 21 November 2016 - 19:48 WIB
Polisi Tangkap Penganiaya Siswi SMP yang Terekam Dalam Video
Polisi Tangkap Penganiaya Siswi SMP yang Terekam Dalam Video
A A A
PINRANG - Polres Kabupaten Pinrang akhirnya menjemput empat perempuan yang diduga pelaku penganiayaan terhadap RS (15), pelajar SMP asal Kampung Bungi, Kecamatan Duampanua.

Keempatnya masing-masing warga Kelurahan Data, Kecamatan Duampanua Nelda (18) (oknum guru honorer SD), Eni Sanung (20), HS (17) serta SF (15), warga Kampu Cullu, Desa Bungi, Kecamatan Duampanua.

Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Muh Nasir mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), para pelaku mengakui bersama melakukan penganiayaan terhadap korban. (Heboh, Beredar Video Siswi SMP Dianiaya dan Nyaris Ditelanjangi).

Pengeroyokan yang disertai tindak pelecehan lantaran tiga pelaku sempat melepas baju korban, kata Nasir, dipicu sakit hati para pelaku lantaran korban memposting foto salah satu pelaku yang disertai ucapan tidak senonoh, di medsos Facebook.

Saat kejadian, salah satu pelaku, mengaku merekam peristiwa tersebut yang dilakukan di jalan tani belakang SMPN 5 Duampanua pada 2 November lalu sekitar pukul 15.00 Wita.

Dari empat pelaku, satu diantaranya Eno Sanung, jelas Nasir, oleh pihaknya kemudian dipersilahkan pulang setelah menjalani pemeriksaan di ruang unit PPA.

"Karena saat kejadian, pelaku (Eno Sanung) tidak ikut melakukan penganiayaan. Hanya berusaha melerai antara pelaku dan korban. Tapi akan tetap kita proses karena yang bersangkutan tidak melaporkan kejadian itu," jelasnya.

Para pelaku akan diganjar pasal berlapis diantaranya undang-undang perlindungan anak, UU IT dan pasal penganiayaan. Penetapan ganjaran pasal, tambah Nasir, tergantung peran masing-masing ketika peristiwa itu terjadi.

"Kasusnya terus kita dalami. Sementara ketiga pelaku, langsung kita tahan karena telah memenuhi cukup bukti. Segera kita gelar espose," ujarnya.

Sementara Kadis Pendidikan Provinsi Sulsel Irman Yasin Limpo mengaku ikut menyesalkan tindak kekerasan yang dipertontonkan oleh oknum guru dibantu sejumlah pelajar tersebut.

Menurutnya, hal itu imbas situasi atmosfer yang selama ini teelanjur terbangun, memicu timbulnya ketidak harmonisan antara perilaku guru dan pelajar.

Pihaknya berjanji, akan mendesak pemkab melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) setempat untuk segera memberi laporan terkait insiden tersebut. "Itu mesti ditindak lanjuti," tegasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3047 seconds (0.1#10.140)