Ibadah Minggu Pertama Pascaledakan di Gereja Oikumene Dijaga Ketat

Minggu, 20 November 2016 - 19:58 WIB
Ibadah Minggu Pertama Pascaledakan di Gereja Oikumene Dijaga Ketat
Ibadah Minggu Pertama Pascaledakan di Gereja Oikumene Dijaga Ketat
A A A
SAMARINDA - Sepekan pascaledakan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), jemaat gereja tetap melaksanakan Ibadah Minggu pada hari ini (20/11). Meski berlangsung meriah, namun jemaat mengaku masih trauma.

Ibadah Minggu yang dilaksanakan sejak pagi berlangsung tiga kali. Seluruh pelaksanaan ibadah minggu dipenuhi oleh jemaat gereja. "Ada jemaat dari gereja lain yang ikut dalam ibadah hari ini. Mereka datang untuk memberi dukungan kepada jemaat di gereja ini, karena memang masih trauma," kata Pengurus Gereja Oikumene, ST Hasibuan, Minggu (20/11).

Hasibuan menambahkan, jemaat mengaku trauma karena masih ada bekas ledakan yang tersisa di depan gereja. Beberapa anak yang harusnya mengikuti Sekolah Minggu pun menolak untuk ke gereja. "Anak-anak yang paling trauma. Anak saya saja yang berusia 12 tahun ketakutan melihat api," ucapnya.

Dia bertutur bahwa saat ledakan terjadi, jilatan api memang sempat masuk ke dalam gereja dan disaksikan jemaat gereja. Inilah yang membuat jemaat masih trauma.

Penjagaan terhadap Ibadah Minggu juga tetap dilakukan. Tak hanya oleh anggota TNI dan Polri, penjagaan juga dilakukan oleh warga Kelurahan Sengkotek.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah bom molotov meledak di depan Gereja Oikumene, Minggu (13/11), sekitar pukul 10.00 WITA. Akibat ledakan tersebut, satu korban meninggal dunia, sementara tiga korban lainnya dirawat di rumah sakit.
(nug)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6311 seconds (0.1#10.140)