Penambang di Lereng Merapi Tewas Tertimpa Longsoran Batu

Kamis, 03 November 2016 - 15:59 WIB
Penambang di Lereng Merapi Tewas Tertimpa Longsoran Batu
Penambang di Lereng Merapi Tewas Tertimpa Longsoran Batu
A A A
KLATEN - Seorang penambang pasir Jeminah (45) warga Dukuh Karangbutan RT 13 RW 6 Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang tewas tertimpa longsoran batu saat menambang pasir di Kali Woro, Lereng Gunung Merapi.

Kapolsek Kemalang AKP Nurwadi mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi saat korban menggali pasir bersama anaknya Jumiyati, dan Parman menantu, di aliran Kali Woro, dekat jalur penyeberangan Sidorejo–Balerante pada Kamis pagi (3/11/2016).

”Kejadian pagi pukul 07.00 WIB, korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun nyawanya tidak tertolong, korban mengalami luka di bagian punggung, meninggal di rumah sakit,” katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (3/11/2016).

Camat Kemalang Pri Harsanto membenarkan, adanya kejadian longsor di lokasi penambangan manual. Batu berukuran 50x50 cm tiba-tiba longsor dari ketinggian sekitar 2,5 meter dan menimpa bagian belakang tubuh korban.

Kejadian yang menimpa Jeminah merupakan kali ketujuh dalam dua tahun terakhir. Beberapa waktu sebelumnya, penambang pasir manual juga menjadi korban longsoran batu maupun pasir saat menambang.

Pri mengimbau, para penambang untuk meningkatkan kewaspadaan ketika menambang di lokasi rawan longsor. Dari tujuh kejadian longsoran yang menelan korban jiwa, mayoritas longsor terjadi di tebing sungai. Ceruk galian penambangan yang terlalu dalam membuat material pasir dan batu di atas mudah longsor karena tidak ada penyangga.

”Kepala desa melalui RT, RW ini kan sudah mengimbau kepada para penambang, harus hati-hati dan waspada terutama saat menambang di lokasi rawan longsor. Berulang-ulang kami sampaikan, jangan sampai kejadian seperti itu terulang kembali. Di musim seperti ini kalau perlu tidak perlu menambang karena cuaca ekstrem,” kata Pri Harsanto.

Dalam dua tahun terakhir, sedikitnya ada tujuh penambang manual yang menjadi korban longsoran saat menambang. Pada 26 April lalu, dua perempuan yang masih memiliki hubungan keluarga yakni Sarjiyem (30) dan Legiyem (32) tewas seketika karena tertimbun longsoran tebing Kali Tawang Kulon Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.

Kejadian serupa terjadi pada 31 Mei, Paimin Warno Miharjo (60) warga Desa Bawukan, Kecamatan Kemalang meninggal dunia tertimpa reruntuhan tebing setinggi 7 meter. Kejadian bermula ketika korban hendak menyandarkan tangga ke bak truk dan tiba-tiba tebing runtuh.

Longsor kembali terjadi pada 24 September dengan korban Tarmini (35) warga Dukuh Karangbutan RT 13 RW 5 Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Tarmini yang saat itu menambang pasir bersama suaminya Sarno, dan tetangganya Dalinu tertimpa longsoran tebing cadas setinggi 10 meter. Tarmini meninggal di lokasi kejadian.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9083 seconds (0.1#10.140)