Geger Buaya Muncul di Sungai Arut, Ini Pesan sang Pawang

Kamis, 20 Oktober 2016 - 14:32 WIB
Geger Buaya Muncul di Sungai Arut, Ini Pesan sang Pawang
Geger Buaya Muncul di Sungai Arut, Ini Pesan sang Pawang
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Heboh munculnya buaya muara yang panjangnya sekitar tiga meter di permukiman padat penduduk di bantaran Sungai Arut, Pangkalan Bun, membuat pawang buaya yang biasa dipanggil Kaik (Kakek) Thamrin angkat bicara.

Di hadapan Bupati Kotawaringin Barat, Bambang Purwanto, Kasat Pol Air AKP Wawan Ariananda dan staf Polisi Hutan (Polhut) BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Muda Yulivan sang kakek meminta aparat berwenang jangan gegabah menangkap buaya muara itu.

Menurut penerawanagannya, penampakan buaya di Sungai Arut dalam tiga hari terakhi ini bukan buaya liar, melainkan buaya peliharaan orang yang pemiliknya sudah lama meninggal.
"Kalau saran saya jangan ditangkap atau dibunuh. Buaya itu tidak akan mengganggu orang jika tidak diganggu. Saya jamin buaya itu tidak akan keluar lagi. Saya sudah melakukan ritual di Sungai Arut Rabu 19 Oktober 2016 sore," ujar Kaik Thamrin di rumahnya di Jalan Rajawali, RT 3, Kelurahan Raja, Kamis (20/10/2016).

Ia menyarankan, jika memang nantinya buaya itu muncul lagi, dirinya sendiri yang akan mengatasi dan membawa buaya tersebut ke lokasi yang jauh dari permukiman. "Kita lihat dulu dua sampai tiga hari ke depan, jika masih muncul nanti saya yang atasi," pungkasnya.

Ditempat yang sama, Bupati Kobar Bambang Purwanto justru mempunyai pendapat berbeda. Menurutnya buaya muara itu sudah sangat meresahkan warga.

Kalau dilihat dari sisi mistisnya boleh saja. Namun secara fakta kita lihat berbahayanya bagi warga sekitar bantaran sungai.

"Kalau pendapat saya jika nanti buaya itu sering atau muncul lagi, petugas BKSDA harus melakukan evakuasi dan membawanya ke SM Lamandau," ujarnya.

Terpisah, Staf BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Muda Yulivan mengatakan, skenarionya jika buaya muara itu terus muncul akan disiapkan perangkap khusus.

"Kita akan siapkan perangkap untuk menangkap buaya itu. Atau menggunakan sejenis jaring besar. Karena buaya muara ini binatang yang cukup ganas dan berbahaya," sebutnya.

Saat ini pihaknya bersama Polisi Air Polres Kobar setiap pagi dan sore patroli keliling menyusuri bantaran Sungai Arut untuk mengimbau warga supaya tidak beraktivitas dulu di sungai karena itu sangat berbahaya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6208 seconds (0.1#10.140)