Kemenag dan Kemenhaj Saudi Bentuk Tim Investigasi Layanan Mashariq di Armuzna

Senin, 03 Juli 2023 - 16:46 WIB
loading...
Kemenag dan Kemenhaj Saudi Bentuk Tim Investigasi Layanan Mashariq di Armuzna
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Foto/Sucipto
A A A
MAKKAH - Kementerian Agama ( Kemenag ) bersama Kementerian Haji (Kemenhaj) Arab Saudi membentuk Tim Investigasi layanan Mashariq. Pembentukan tim itu menyusul terjadinya sejumlah masalah pada fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna).

Di mana layanan yang menjadi tanggung jawab Mashariq ini tidak bisa diberikan secara optimal sehingga merugikan jemaah haji.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut beberapa persoalan yang muncul, antara lain tenda Arafah, yang sempat dimasuki jemaah nonkuota, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina sehingga jemaah kepanasan, masalah saluran air bersih dan sanitasi di Mina, hingga keterlambatan katering untuk jemaah haji.

"Kita tahu, kemarin, baik di Arafah, Muzdalifah, maupun Mina, banyak persoalan yang terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak Mashariq atau perusahaan yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi," ujar Gus Yaqut sapaan Yaqut Cholil Qoumas seusai menggelar Koordinasi Persiapan Layanan Pascaarmina di Makkah, Senin (3/7/2023).



Gus Yaqut mengaku, dua hari yang lalu bertemu dengan Menteri Haji Taufiq F Al-Rabiah, untuk menyampaikan beberapa persoalan saat puncak haji. Pertemuan tersebut berlangsung pada 30 Juni 2023 di Kantor Kementerian Haji dan Umrah. "Sebelumnya, kita juga menemui Mashariq untuk melakukan protes yang keras atas pelayanan yang mereka berikan," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Kementerian Haji dan Umrah Saudi berkomitmen membantu Kemenag. Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F Al-Rabiah bahkan mengaku ikut merasakan sakit atas kondisi yang dialami jemaah haji Indonesia.

"Ini saya mengutip pernyataan Menteri Haji. Saya juga merasakan sakit seperti yang Anda rasakan. Saya memohon maaf atas kejadian yang tidak mengenakan ini. InsyaAllah ini akan menjadi kejadian yang terakhir kalinya," sebut Menag menirukan ungkapan sahabatnya, Taufik F Al Rabiah.

Tidak hanya itu, kaga Gus Yaqut, Kementerian Haji dan Umrah juga berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini. "Saya kenal betul Pak Menteri (Taufiq F Al Rabiah) ini punya komitmen kuat. Maka saya optimistis perbaikan-perbaikan akan terjadi di pelaksanaan haji tahun depan," ucapnya.

Hasil pertemuan dua menteri tersebut ditindak lanjuti dengan pertemuan antara tim Kemenag, Kementerian Haji dan Umrah Saudi Arabia pada hari ini. Kedua pihak sepakat untuk melakukan investigasi atas beberapa persoalan yang muncul mulai di Arafah, Muzdalifah, lalu Mina.

"Kita membuat tim bersama yang insyaAllah hasilnya tadi kita sepakati seminggu atau maksimal dua minggu yang akan datang kita sudah dapat hasil investigasinya," sebut Menag.

Senada, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H Subhan Cholid mengatakan, Pemerintah Arab Saudi sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Kemenag.

Mereka berjanji akan melakukan investigasi dan hasilnya akan disampaikan dalam satu atau dua minggu ke depan. "Hasil itu yang kita tunggu detail-detailnya. Kenapa di Armuzna bisa sampai seperti itu, penyebabnya apa, ini yang kita tunggu," katanya.

Disinggung soal ganti rugi, Subhan menegaskan masih menunggu hasil investigasi dari Pemerintah Arab Saudi. Sebab, layanan di Armuzna adalah bagian dari layanan yang sifatnya mandatori dari Pemerintah Saudi.

"Kita tunggu hasil investigasinya. Apakah di sana akan dikenakan ganti rugi dan lain sebagainya, itu akan kita tunggu dari hasil investigasinya," ucap Subhan.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4394 seconds (0.1#10.140)