Korban Mutilasi di Bima Berprofesi Tukang Ojek

Rabu, 28 September 2016 - 18:30 WIB
Korban Mutilasi di Bima Berprofesi Tukang Ojek
Korban Mutilasi di Bima Berprofesi Tukang Ojek
A A A
BIMA - Pihak kepolisian Polres Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, memastikan pria yang menjadi korban mutilasi di kawasan Pantai Ule, Kelurahan Melayu, Kecamatan Asakota, Kota Bima, adalah Husain M Landa (40). Dia berprofesi sebagai tukang ojek.

Husain berstatus duda setelah ditinggal mati oleh istrinya. Dia merupakan warga RT 07/ RW 02 Kelurahan Nae, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Menurut data yang diperoleh dari kepolisian setempat, Husain menghilang sejak Senin (26/9/2016).

"Korban pertama kali dikenal oleh keluarganya melalui celana dan sepatu yang dipakainya saat menghilang dari rumah. Kebetulan sebagian keluarga korban termasuk anak kandung korban ada di lokasi penemuan mayat di Pantai Ule sehingga mengenal betul korban meski jasadnya sudah kepotong-potong dan dimasukkan ke dalam dua karung," kata Kanit Pidum Polresta Bima Iptu Hilmy Prayugo, saat dikonfirmasi, Rabu (28/9/2016) sore.

Identitas korban ini akhirnya bisa dipastikan setelah beberapa potongan tubuh korban disatukan kembali dengan kepala saat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Bima. Setelah dilakukan autopsi, jenazah korban langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Nae pada Rabu siang tadi.

Hilmy juga menjelaskan, hingga saat ini sepeda motor Beat warna merah yang sering dipakai korban untuk mencari nafkah serta handphone miliknya belum ditemukan. "Kemungkinan besar barang milik korban masih berada di tangan pelaku dan bisa juga disembunyikan pelaku di tempat lain untuk menghilangkan jejak," jelas Hilmy.

Guna mengungkap kasus mutilasi yang baru pertama kali terjadi di Kota Bima ini, pihak kepolisian sudah memeriksa Fatur, anak kandung korban. Dari hasil pemeriksaan sementara, anak kandung korban belum terlalu banyak berbicara lantaran kondisinya masih shock dengan kejadian tersebut.

Meski demikian, polisi juga sudah mendapatkan petunjuk serta informasi lain dari orang-orang terdekat korban. "Kasus seperti ini bisa dikategorikan sangat sulit karena tidak ada saksi. Namun kita bisa menggunakan keterangan dan informasi dari orang terdekat korban. Mudah-mudahan proses penyelidikan ini berjalan dengan mulus sehingga pelaku dapat terungkap dan ditangkap segera."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9563 seconds (0.1#10.140)