Mahasiswi UMS Diduga Masuk ISIS, Keluarga Harap Riri Pulang

Minggu, 07 Agustus 2016 - 22:30 WIB
Mahasiswi UMS Diduga Masuk ISIS, Keluarga Harap Riri Pulang
Mahasiswi UMS Diduga Masuk ISIS, Keluarga Harap Riri Pulang
A A A
DEMAK - Keluarga dari Siti Lesatri, yang diduga bergabung dengan kelompok radikal ISIS masih berharap Densus 88 dapat membawa pulang mahasiswi Fakultas Farmasi semester akhir Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan selamat.

Putri keempat dari lima bersaudara pasangan Sugiran (65) dan Surati (54) menghilang sejak awal Februari 2015. Riri diduga dibawa kabur ke Suriah oleh Bahrun Naim untuk ikut bergabung dengan ISIS.

Semula pada awal 2014, Bahrun Naim sempat datang ke Dukuh Cangkring RT 2 RW 1, Desa Mulyorejo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak tempat asal Riri untuk mempersuntingnya, sapaan akrab Siti Lesatari. Namun, hal itu ditolak oleh keluarga dan beberapa waktu kemudian Riri menghilang.

Penangkapan beberapa terduga teroris rekan Bahrun Naim oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Batam, Kepulauan Riau membuat keluarga Riri kembali bersedih.

Keluarga Riri asli berasal dari Demak, namun juga memiliki rumah rantau di Pangkalan Bun, alimantan Tengah. Keluarga Riri merantau ke Pangkalan Bun untuk berdagang baju.

"Adik saya dinikahi secara tidak sah karena tanpa restu orangtua. Mereka mengkafirkan kami termasuk kedua orangtua kami. Siapapun yang tidak masuk golongan kelompok Bahrun Naim dianggapnya Kafir," terang Kakak kedua Riri, Sudharmono.

Hingga saat ini, pihaknya tidak pernah kontak dengan Riri. Namun dalam beberapa hari ini rekan-rekan Riri sekampus berujar sempat berkomunikasi dengannya melalui media sosial.

Riri dipastikan baik-baik saja dan berada di Suriah. Dalam komunikasinya itu, Riri mengaku tak menghubungi keluarga lagi karena tak ingin membuat mereka bersedih.

"Beberapa hari ini teman-teman Riri di kampus menghubungi kami jika mereka sempat berkomunikasi dengan Riri melalui medsos. Riri posisinya ada di Suriah dan baik-baik saja. Riri juga mengirimkan foto, sekarang dia bercadar. Hal itu cukup membuat kami lega meski Riri tak menitip salam kepada kami," tambahnya.

Pihak keluarga kini pasrah terhadap apa yang menjadi keputusan pihak berwenang. Tentunya, mereka akan mengikuti apa saja yang telah menjadi prosedur hukum yang berlaku.

"Kami berharap Riri bisa pulang. Kami juga minta Pemerintah (Densus 88) dapat sadarkan Riri supaya bertaubat," terang dia.

Sementara itu Kapolres Demak, AKBP Heru Sutopo, mengatakan, pihaknya bersama TNI serta masyarakat Kota Wali rutin mendeklarasikan penolakan terhadap gerakan radikal maupun terorisme.

Masing-masing akan terus berkoordinasi memantau perkembangan yang terjadi di wilayah Demak. "Sampai saat ini Demak aman dari gerakan radikalisme ataupun terorisme," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9372 seconds (0.1#10.140)