Mahasiswa Papua di Sulut Sebut NKRI Harga Mati

Sabtu, 23 Juli 2016 - 23:13 WIB
Mahasiswa Papua di Sulut Sebut NKRI Harga Mati
Mahasiswa Papua di Sulut Sebut NKRI Harga Mati
A A A
MANADO - Mahasiswa Papua, di Sulawesi Utara, mengecam keras gelombang separatis Papua merdeka. Mereka menilai, NKRI adalah harga mati.

“Ada ribuan mahasiswa Papua yang studi di sini (Sulut). Kami semua menolak adanya gerakan-gerakan separatis seperti ini,” ujar Rony Wopairy, putra Manokwari asli, kepada wartawan, Sabtu (23/7/2016).

Dia menilai, momentum HUT Kemerdekaan RI ke-71, pada 17 Agustus mendatang, akan menjadi simbol pemersatu masyarakat dari Sabang sampai Merauke.

“Hukumnya wajib bagi mahasiswa di manapun berada untuk proaktif ikut serta dalam upacara bendera HUT RI,” ungkapnya.

Dia mengajak, rekan-rekan mahasiswa Papua di berbagai daerah, khususnya di Sulut, agar tidak terpengaruh isu-isu yang dapat menganjal rasa cinta terhadap Tanah Air.

“Kita jangan lupakan dari mana kita berasal. Papua adalah NKRI. Kita memiliki tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” lanjutnya.

Bagi rekan-rekan mahasiswa Papua yang mendapat intimidasi atau ancaman dari oknum tertentu, dia mengimbau untuk berani dan melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib. Karena Indonesia adalah Negara hukum.

Terlepas dari itu, dia menilai, mahasiswa Papua perlu untuk mendapatkan dukungan pemda setempat, maupun pihak rektorat kampus. Untuk bisa dilipatkan dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI.

“Selama ini masih jarang. Padahal banyak mahasiswa Papua yang memiliki kecakapan, misalnya menjadi seorang paskibraka,” tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5888 seconds (0.1#10.140)