Nekat Bobol Rumah, Muhammad Hatta Dibekuk Polisi

Selasa, 12 Juli 2016 - 18:21 WIB
Nekat Bobol Rumah, Muhammad Hatta Dibekuk Polisi
Nekat Bobol Rumah, Muhammad Hatta Dibekuk Polisi
A A A
PALEMBANG - Mengaku terdesak biaya untuk mengobati ibunya yang sedang sakit, Muhammad Hatta (22), warga Kedukan Lorong Prupitan, Kabupaten Banyuasin, nekat membobol rumah kosong.

Sialnya, aksi pemuda di rumah milik Juliati yang sedang ditinggal mudik, di Jalan Lunjuk, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, ini tepergok polisi Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Sumsel.

Alhasil, tersangka pun langsung ditangkap dan diserahkan ke Mapolsek Ilir Barat (IB) I untuk dilakukan pemeriksaan.

Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Andi Kumara mengatakan, selain mengamankan pelaku petugas juga mengamankan motor Yamaha Mio BG 2986 ZC yang berisi peralatan untuk mencongkel rumah.

"Kita juga amankan dua unit laptop yang diduga hasil kejahatan tersebut," ungkap Kapolsek, kepada wartawan, Selasa (12/7/2016).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, rupanya aksi tersangka dilakukan bersama tiga rekannya yang lain. Untuk itulah, usai melakukan pemeriksaan, aparat Reskrim Polsek IB I langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka lain.

Dua tersangka lain yaitu Megi Alamsyah (26), dan Riondi (25), warga Jalan Robani Kadir, Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju. Keduanya berhasil ditangkap. Sedangkan tersangka lainnya yang berinisial AN, berhasil meloloskan diri.

"Dugaan sementara para pelaku merupakan spesialis bobol rumah kosong. Memang pelaku kejahatan kerap kali menyasar rumah kosong yang ditinggal pemiliknya mudik Lebaran," terangnya.

Sementara itu, tersangka Hatta mengaku jika aksi tersebut baru pertama kali dilakukannya. Hal itu dilakukannya, lantaran dirinya tengah membutuhkan uang untuk pengobatan penyakit jantung ibunya.

"Awalnya diajak teman-teman. Karena butuh uang untuk mengobati ibu saya, jadi saya ikut. Baru pertama kali ini pak," ungkap Hatta.

Sebelum beraksi, kata tersangka, dirinya dan tiga rekannya sempat menggelar pesta sabu. Hal itu diyakini agar aksinya berjalan lancar dan bisa berlari kencang jika tepergok.

"Saya bawa pisau, siapa tahu ada yang dipergoki. Ternyata ada polisi lewat, saya ditangkap, teman-teman lari semua," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9994 seconds (0.1#10.140)