Seorang LGBT Bertanya kepada Habib Umar Terkait Dosa dan Neraka, Ini Jawabannya

Kamis, 08 Juni 2023 - 05:10 WIB
loading...
Seorang LGBT Bertanya kepada Habib Umar Terkait Dosa dan Neraka, Ini Jawabannya
Seorang Transgender dan mewakili golongan LGBT bertanya kepada Habib Umar bin Hafizh tentang banyaknya orang yang menghukumi mereka masuk neraka. Foto/tangkapan layar Channel Nabawi TV
A A A
Seorang Transgender (LGBT) bertanya kepada Ulama kharismatik asal Yaman, Habib Umar bin Hafizh saat menghadiri Majelis para ulama di Grand Barakah Hotel Ampang, Malaysia, 25 Mei 2023 lalu.

Orang yang mengaku Transgender dan mewakili golongan LGBT itu bertanya kepada Habib Umar bin Hafizh tentang banyaknya orang yang menghukumi mereka masuk neraka.

"Saya mewakili Transgender ataupun golongan-golongan LGBT, di sini saya ingin tanya dengan Habib sendiri. Kami bukanlah golongan-golongan yang perfect, bukan golongan cakap yang sempurna. Kami banyak buat dosa, kami ingin tanya Habib. Kebanyakan masyarakat telah menghukum kami adalah masuk neraka. Jadi apa pendapat Habib tentang golongan transwomen atau golongan LGBT, sebenarnya kami masih mencari jalan ke Allah," ujar penanya bersuara laki-laki itu seperti dikutip dari kanal YouTube Nabawi TV, 26 Mei 2023.

Jawaban Habib Umar bin Hafizh
Berikut jawaban Habib Umar yang nasabnya tersambung kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Kehadiran Beliau di Malaysia dalam rangka menghadiri acara Multaqo Ulama Internasional Ibrahim 22-27 Mei 2023 yang diselenggarakan di Concorde Hotel di Shah Alam Malaysia.

Di luar dugaan, Habib Umar bin Hafizh menjawab pertanyaan kaum LGBT itu dengan penjelasan yang sarat hikmah dan pelajaran berharga. Jawaban Habib Umar ini diterjemahkan oleh Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid yang memandu Majelis tersebut.

"Alhamdulillah. Kita semua sadar bahwa dosa itu terbagi dua, ada dosa-dosa besar dan ada dosa-dosa kecil. Dosa-dosa kecil ini dapat dihapus oleh Allah dengan banyak melakukan kebaikan. Dan dosa-dosa besar tidak dapat diampuni kecuali kita bertaubat kepada Allah," kata Habib Umar menyampaikan jawabannya.

Habib Umar kemudian meceritakan kisah para perompak. Diceritakan, ada perompak yang mencuri harta sekumpulan kafilah yang sedang melakukan perjalanan. Ketua perompak itu kemudian disuguhi kopi namun ia tidak mau meminumnya. Ketika ditanya alasan mengapa tidak mau minum, si perompak itu menjawab: "Saya sedang berpuasa."

Orang-orang keheranan sambil berkata, "Engkau sudah mengambil dan merampas hak orang lain, tetapi masih berpuasa." Si perompak itu berkata: "Iya, saya melakukan banyak dosa, tapi saya tidak mau memutuskan hubungan saya dengan Allah, maka saya lakukan ibadah agar tetap terhubung kepada Allah," kata si perompak.

Setelah beberapa tahun berlalu, ketua perompak itu didapati sedang berada di Tanah Suci Makkah melaksanakan ibadah Haji. Ia bertemu dengan orang-orang yang pernah dirampoknya. "Kamu sudah berubah daripada yang dulu," ucap seorang dari kabilah yang pernah dirampok.

Si perompak itu menjawab: "Ya, ini adalah buah dari ibadahku yang dulu yang tidak aku putuskan dengan Allah. Inilah buah menghubungkan diri dengan Allah pada waktu itu," katanya.

Habib Umar kemudian berpesan: "Jagalah hubungan dengan Allah, hubungan yang bekelanjutan terus menerus. Jangan putus dengan Allah seperti sholat 5 waktu, lebih baik lagi jika dilakukan berjamaah. Lebih afdhol lagi jika mendapatkan Takbiratul Ihram pertama bersama dengan imam."

"Apa yang Allah wajibkan kepada kamu untuk mengeluarkan zakat, tunaikanlah. Dan hendaklah jaga puasa di bulan Ramadhan. Kalau kamu mempunyai kedua orang tua, berbaktilah kepadanya. Berbuat baiklah kepada tetangga. Dan jangan berbuat zalim kepada anak kecil dan orang dewasa," kata Habib Umar memberikan nasihat.

Habib Umar melanjutkan: "Jika kamu menjaga hubungan kamu kepada Allah dengan amal-amal tadi, maka Allah pasti akan mengambil tangan kamu, menggapai tangan kamu untuk diberi rahmat dan petunjuk oleh Allah."

Adapun orang yang menghukum orang lain dengan surga dan neraka, maka tidak satupun manusia yang berhak atau punya otoritas tersebut. Tetapi yang menjadi ukuran untuk mengetahui nasib seseorang itu ada pada pengujung kehidupan umurnya apakah baik atau sebaliknya.



Simak video Habib Umar bin Hafizh ketika menjawab pertanyaan seorang Transgender di Malaysia Diunggah Channel YouTube Nabawi TV 26 Mei 2023:
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2185 seconds (0.1#10.140)