Dragtor, Alat Penghemat BBM Karya Mahasiswa UMY

Rabu, 15 Juni 2016 - 17:11 WIB
Dragtor, Alat Penghemat BBM Karya Mahasiswa UMY
Dragtor, Alat Penghemat BBM Karya Mahasiswa UMY
A A A
YOGYAKARTA - Penggunaan mobil listrik oleh masyarakat saat ini masih sangat jarang, padahal sumber energi fosil sebagai Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan bermotor pun semakin menipis. Empat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menawarkan solusi dengan sebuah alat penghemat BBM.

Mereka adalah Dimas Oktanugraha, Muhammad Khairul Syarif, Muhammad Rizaldy, dan Sekar Arum Firmandya yang merupakan mahasiswa Teknik Elektro UMY. Alat rancangan mereka diberi nama Drag Force Generator (Dragtor).

"Dragtor merupakan hasil inovasi kami yang menyerupai cara kerja pada mesin mobil listrik, namun untuk diaplikasikan pada mobil konvensional. Tujuan utamanya untuk menghemat penggunaan BBM. Inovasi ini sendiri kami buat dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2016 bidang Karsa Cipta," ujar Ketua Pelaksana Tim PKM-KC Dragtor Dimas Oktanugraha.

Menurut Dimas, Dragtor merupakan alat yang dapat digunakan untuk menambah energi listrik pada mobil. Hal itulah yang kemudian bisa menekan segi penyediaan BBM sehingga lebih hemat.

Ide awal pembuatan Dragtor muncul ketika dirinya mengendarai sepeda motor. "Ketika sedang melaju naik motor, tekanan angin yang menerpa helm dan body motor sangat besar. Angin yang besar tadi menurut saya bisa jadi sumber energi untuk listrik. Akhirnya kami mencobanya di mobil agar konsumsi BBM di mobil dapat dihemat," papar dia.

Dimas menjelaskan, cara kerja Dragtor adalah dengan memanfaatkan aliran angin yang terjadi pada bagian badan mobil, saat mobil dalam keadaan bergerak. Aliran angin terbentuk akibat dari adanya gaya hambat udara (drag force). Aliran angin itulah yang dapat membuat kipas turbin pada Dragtor berputar.

"Kami merancang Dragtor memiliki kipas-kipas untuk menggerakkan turbin. Efek dari turbin yang berputar itulah yang akan membuat generator juga berputar dan menghasilkan energi listrik. Listrik yang dihasilkan pun akan disimpan di baterai atau aki," paparnya.

Dimas mengatakan, semakin cepat mobil bergerak, semakin besar pula energi listrik yang bisa dihasilkan.

Khairul Syarif menambahkan, penelitian mereka mulai dari merancang hingga melakukan uji coba terhadap Dragtor hingga kini telah berjalan dalam waktu tiga bulan. Saat ini, program tersebut telah mencapai progres 82 persen secara keseluruhan.

"Kami telah melakukan uji coba menggunakan generator 400 watt. Kami juga telah menguji cobanya pada mobil pikap dan menghasilkan tegangan 11-13 volt. Saat uji coba kecepatan pikap mencapai 60 km/jam," ungkapnya.

Khairul mengatakan, saat ini alat Dragtor tersebut masih berupa prototype dan masih akan dilakukan pengembangan terus menerus. Menurutnya, rancangan pada turbin tidak akan ada perubahan. Mereka akan terus melakukan pengembangan untuk rangkaian elektroniknya.

"Dari uji coba awal hasil yang diperoleh sudah mendekati harapan. Selanjutnya kami berharap agar terciptanya Dragtor ini dapat memberikan kontribusi dan memajukan perindustrian mobil, baik yang konvensional maupun listrik di Indonesia. Selain hemat, polusi lingkungan pun bisa dikurangi," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9451 seconds (0.1#10.140)