Korban Awan Panas Sinabung Terus Bertambah

Minggu, 22 Mei 2016 - 09:26 WIB
Korban Awan Panas Sinabung Terus Bertambah
Korban Awan Panas Sinabung Terus Bertambah
A A A
JAKARTA - Korban jiwa awan panas letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara bertambah.

Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, terdapat sembilan orang terlanda awan panas yang terdiri atas enam orang meninggal dunia dan tiga orang kritis akibat luka bakar terkena awan panas.

"Semua korban berada di Rumah Sakit Efarina Etaham, Kabanjahe," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers kepada Sindonews, Minggu (22/5/2016). (Baca juga: BNPB: Tiga Tewas dan Empat Kritis Terkena Awan Panas Sinabung)

Semua korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo yang berada di zona merah saat kejadian Gunung Sinabung meletus disertai luncuran awan panas pada Sabtu 21 Mei 2016 pukul 16.48 WIB.

Adapun korban meninggal, yakni Karman Milala (60), Irwansyah Sembiring (17), Nantin Br. Sitepu (54), Leo Perangin-angin, Ngulik Ginting, Ersada Ginting (55). Sementara itu korban luka, yakni Brahim Sembiring (57), Cahaya Sembiring (75), Cahaya br Tarigan (45).

Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, relawan dan masyarakat terus melakukan pencarian korban dengan menyisir rumah dan kebun masyarakat.

Tidak diketahui secara pasti berapa banyak masyarakat yang berada di Desa Gamber saat kejadian luncuran awan panas. Harusnya tidak ada aktivitas masyarakat. Namun sebagian masyarakat tetap nekat berkebun dan tinggal sementara waktu sambil mengolah kebun dan ladangnya.

Alasan ekonomi adalah faktor utama yang menyebabkan masyarakat Desa Gamber tetap nekat melanggar larangan masuk ke desanya. Pencarian dilakukan dengan tetap memperhatikan ancaman dari erupsi Gunung Sinabung.

Desa Gamber berada pada radius 4 kilometer di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung yang dinyatakan sebagai daerah berbahaya atau zona merah.

Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Gamber tidak boleh ada aktivitas masyarakat karena berbahaya dari ancaman awan panas, lava pijar, bom, lapilli, abu pekat dan material lain dari erupsi.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5146 seconds (0.1#10.140)