Bentrok dengan Penjudi saat Penggerebekan, 5 Mobil Polisi Dirusak

Jum'at, 22 April 2016 - 21:25 WIB
Bentrok dengan Penjudi saat Penggerebekan, 5 Mobil Polisi Dirusak
Bentrok dengan Penjudi saat Penggerebekan, 5 Mobil Polisi Dirusak
A A A
Penggerebekan lapak judi Samkwan bernama Maruto untuk kedua kalinya berakhir bentrok. Lima unit mobil Polisi rusak parah akibat dilempari sejumlah orang tidak dikenal, di Jalan TB Simatupang, Gang Rodi, Kecamatan Medan Selayang, Sunggal, Jumat (22/4/2016).

Kapolsek Sunggal Kompol Harry Azhar mengatakan, arena judi yang digerebek itu mulai beroperasi sejak pukul 15.00 -22.00 WIB. Namun, saat penggerebekan itu aktivitas perjudian langsung terhenti. Sedangkan para pemain kocar-kacir menyelamatkan diri.

“Bentrokan ini terjadi ketika anggota saya sedang melakukan patroli rutin. Tiba-tiba, mobil anggota dilempari oknum tertentu,” kata dia.

Mendapat perlawanan dari pemain dan bandar, sambung dia, pihaknya kemudian menambah kekuatan dari Polresta Medan dibantu pasukan Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumut, Sat Shabara dan Sat Reskrim Polresta Medan. Namun, setelah berhasil menguasai lokasi beberapa pemain berhasil kabur.

“Beberapa pemain berhasil kabur, tetapi satu diantaranya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendapatan Provinsi Sumut bernama Toga Siregar, kita amankan berikut mobilnya dengan Nomor Polisi (Nopol) BK 1875 JS jenis CRV hitam,” ujar dia.

Sedangkan beberapa orang lainya, sambung dia, juga diamankan, salah satunya Indra (40).
“Kalau yang satu ini (Indra) seorang pekerja judi. Dialah yang menyembunyikan alat pemutar dadu itu. Karena saat diamankan dia sedang berada di dalam mobil Xenia dengan Nopol BK 1168 ZQ bersama dadu dan alat putarnya,” timpal dia.

Kemudian, masih kata dia, pihaknya juga mengamankan dua unit mobil lainya jenis Kijang Innova BK 1662 JI dan Xenia putih BK 1402 IO, termasuk diantaranya empat orang yang diduga menjadi pekerja judi yakni Nagis (48); Raju (43); Irwan Syahputra (21); Suris (31) dna Bahriun (68).

“Semua orang ini kita amankan untuk diperiksa dan dikembangkan untuk proses selanjutnya. Sedangkan mobil-mobil itu kita amankan sebagai barang bukti,” terangnya.

Dia menjelaskan, selama ini lokasi perjudian itu beroperasi dengan pengawalan oknum tertentu dan dijaga dengan ketat. Bahkan, untuk bisa masuk ke arena harus melewati beberapa pengamanan yakni pintu gerbang, pintu masuk dan portal. Sehingga, petugas mengalami kesulitan untuk memasuki lokasinya. Apalagi jalan masuk hanya satu jalur.

“Pintu masuk ke areal ini hanya ada satu. Itupun harus melewati beberapa penjagaan dan dikawal oleh oknum tertentu sehingga anggota sangat kesulitan untuk menertibkan,”jelasnya.

Sehari sebelumnya, lokasi tersebut sudah digerebek tim gabungan Komando Distrik Militer (Kodim) 0201/Berdiri Sendiri (BS) bersama Polresta Medan dan Polsek Sunggal. Namun, saat tim gabungan melakukan penggerebekan itu tidak ada perlawanan dari para pemain. Alhasil, petugas hanya menemukan lokasi dalam keadaan kosong karena sudah bocor.

Bocornya penggerebakan itu diakui Kepala Penerangan Daerah Militer I/Bukit Barisan (Kapendam I/BB), Kolonel Inf Solehuddin. “Penggerebekan itu dipimpin langsung oleh Dandim Kol Maulana Ridwan. Sedangkan, untuk personil Polresta Medan dipimpin oleh Kapolresta Medan dan personil dari Detasemen Intel Daerah Militer I/ Bukit Barisan (Denintel-Dam I/BB),”kata dia.

Setelah tim gabungan berada dilokasi, tim tidak menemukan pemain ataupun barang bukti permainan karena sudah tercium ataupun bocor oleh pemain dan Bandar. “Dilokasi tidak ada ditemukan alat bukti dan pemain, karena penggerebekan itu sudah bocor duluan. Karena tidak menemukan apapun, tim akhirnya kembali,” ujarnya singkat.

Namun, pada hari kedua penggerebekan, Polisi yang bergerak sendiri langsung mendapat perlawanan. Alhasil sejumlah mobil Polisi dilempari sejumlah orang tidak dikenal (OTK).
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1569 seconds (0.1#10.140)