Lagu Iwan Fals Warnai Aksi Penolakan Mobil Baru DPRD Jabar

Jum'at, 08 April 2016 - 10:22 WIB
Lagu Iwan Fals Warnai Aksi Penolakan Mobil Baru DPRD Jabar
Lagu Iwan Fals Warnai Aksi Penolakan Mobil Baru DPRD Jabar
A A A
BANDUNG - Keinginan DPRD Jawa Barat untuk membeli mobil baru 95 unit Toyota Fortuner mendapat penolakan dari sekira 50 orang yang tergabung dalam Aliansi Peduli Jabar. Penolakan dilakukan dengan cara menggelar aksi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (8/4/2016).

Dalam aksinya, massa membawa beberapa poster berisi penolakan dan kecaman pada anggota dewan, salah satunya 'Menolak Pengadaan Mobil Mewah Bagi Anggota Dewan Jabar Yang Terhormat'.

Satu per satu perwakilan massa giliran berorasi menyuarakan penolakannya terhadap pengadaan mobil baru yang diusulkan Ketua Komisi I M Syahrir tersebut.

Di saat rekan-rekannya giliran berorasi, salah seorang dari massa terus bernyanyi sambil memetik gitar. Lagu Bongkar yang populer dibawakan Iwan Fals bersama grup Swami pun didendangkan.

"Penindasan serta kesewenan-wenangan. Banyak lagi, teramat banyak untuk disebutkan," begitu petikan salah satu lirik lagu tersebut.

Beberapa lagu Iwan Fals lain pun dibawakan di tengah orasi yang terus dilakukan secara bergiliran, di antaranya Manusia Setengah Dewa dan Sumbang.

Dalam aksinya, ada tiga tuntutan yang disampaikan massa. Pertama, menolak pengadaan mobil mewah bagi anggota DPRD Jawa Barat.

Kedua, lebih baik baik dipergunakan bagi kepentingan masyarakat kecil dan mendorong serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kecil.

"Ketiga, mengimbau kepada para anggota dewan yang bernurani untuk menolak pengadaan mobil mewah," kata koordinator aksi Hendra Krisdiana.

Ia pun meminta seluruh anggota dewan mendengar dan mengkaji dengan seksama rencana pengadaan mobil tersebut.

"Pengadaan mobil mewah bukanlah yang terpenting, justru yang paling utama adalah mementingkan kepentingan masyarakat banyak," tegasnya.

Sementara itu, massa terus menuntut anggota dewan untuk hadir menemui mereka. "Kami tidak akan mau masuk ke dalam. Tapi andalah yang keluar. Kami tunggu kehadiran anda semua kesini. Kita tidak mau berdialog di atas satu meja. Keluar dan bicaralah di depan publik," teriak salah seorang perwakilan massa menggunakan pengeras suara.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4612 seconds (0.1#10.140)