Pulang UN, Beda Komala Tewas Dilindas Truk
Pulang UN, Beda Komala Tewas Dilindas Truk
A
A
A
PALEMBANG - Nasib tragis dialami Beda Komala (17), seorang siswi kelas XII jurusan Akuntansi Perkantoran di SMK Bina Cipta Palembang ini. Beda tewas mengenaskan seusai dilindas truk di Jalan Pangeran Ayin, Kecamatan Sako, tepatnya di depan Indogrosir Kenten, Rabu (6/4/2016) siang
Informasi yang diperoleh di lapangan, sebelum kejadian itu korban bersama temannya Monica (18), hendak pulang ke rumahnya seusai mengikuti Ujian Nasional (UN) di sekolahnya.
Lantaran sama-sama tinggal di kawasan Kenten Laut, korban pun menumpang sepeda motor jenis Jupiter Z BG 4070 PF yang dikendarai Monica. Saat melintas di Jalan Pangeran Ayin menuju Kenten Laut, rupanya kedua siswa tersebut terjebak kemacetan.
Ketika melihat celah, Monica pun berinisiatif untuk menyalip tronton dengan nomor polisi B 9144 BEH yang dikemudikan oleh Surianto (36), dari lajur kanan. Namun, saat berada persis di tengah truk tersebut, datang sebuah minibus dari arah Kenten Laut menuju Jalan MP Mangkunegara.
Keduanya pun terjepit di antara dua kendaraan yang berlintasan itu, sehingga sepeda motor yang dikendarai Monica tersenggol minibus tersebut, yang menyebabkan Beda Komala terpental dan masuk ke kolong truk yang berada persis di sampingnya.
Roda depan truk yang diketahui membawa kontainer itu pun langsung menggilas bagian perut dan kaki Beda Komala. Akibatnya, korban langsung tewas di tempat. Sementara, Monica terjatuh di sisi truk dan langsung pingsan.
"Waktu lewat sini saya melihat ada warga ramai. Saya pun turun dari angkot yang saya tumpangi. Saat melihat teman saya itu (Beda Komala) sudah di bawah truk dan berdarah. Monica dibawa ke pinggir jalan," ujar Nurmalia (19), teman korban.
Menurutnya, sesaat sebelum dibawa ke rumah sakit, Beda Komala masih hidup. "Waktu dikeluarkan dari kolong tronton itu, dia (korban) masih bergerak. Saat dimasukkan ke dalam ambulans sudah tidak bergerak lagi," katanya.
Saksi lainnya, Bobby (52), warga Talang Keramat menyebut, seusai kejadian itu, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bakti Asih Charitas Lebung Gajah.
"Pengemudi tronton (Suriadi) tadi dibawa ke Polsek Sako. Tadi sempat mau lari tapi berhasil kita amankan."
Informasi yang diperoleh di lapangan, sebelum kejadian itu korban bersama temannya Monica (18), hendak pulang ke rumahnya seusai mengikuti Ujian Nasional (UN) di sekolahnya.
Lantaran sama-sama tinggal di kawasan Kenten Laut, korban pun menumpang sepeda motor jenis Jupiter Z BG 4070 PF yang dikendarai Monica. Saat melintas di Jalan Pangeran Ayin menuju Kenten Laut, rupanya kedua siswa tersebut terjebak kemacetan.
Ketika melihat celah, Monica pun berinisiatif untuk menyalip tronton dengan nomor polisi B 9144 BEH yang dikemudikan oleh Surianto (36), dari lajur kanan. Namun, saat berada persis di tengah truk tersebut, datang sebuah minibus dari arah Kenten Laut menuju Jalan MP Mangkunegara.
Keduanya pun terjepit di antara dua kendaraan yang berlintasan itu, sehingga sepeda motor yang dikendarai Monica tersenggol minibus tersebut, yang menyebabkan Beda Komala terpental dan masuk ke kolong truk yang berada persis di sampingnya.
Roda depan truk yang diketahui membawa kontainer itu pun langsung menggilas bagian perut dan kaki Beda Komala. Akibatnya, korban langsung tewas di tempat. Sementara, Monica terjatuh di sisi truk dan langsung pingsan.
"Waktu lewat sini saya melihat ada warga ramai. Saya pun turun dari angkot yang saya tumpangi. Saat melihat teman saya itu (Beda Komala) sudah di bawah truk dan berdarah. Monica dibawa ke pinggir jalan," ujar Nurmalia (19), teman korban.
Menurutnya, sesaat sebelum dibawa ke rumah sakit, Beda Komala masih hidup. "Waktu dikeluarkan dari kolong tronton itu, dia (korban) masih bergerak. Saat dimasukkan ke dalam ambulans sudah tidak bergerak lagi," katanya.
Saksi lainnya, Bobby (52), warga Talang Keramat menyebut, seusai kejadian itu, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bakti Asih Charitas Lebung Gajah.
"Pengemudi tronton (Suriadi) tadi dibawa ke Polsek Sako. Tadi sempat mau lari tapi berhasil kita amankan."
(zik)
Explore More