Jamaah Salat Gerhana di Masjid Agung Jateng Capai 30.000 Orang

Rabu, 09 Maret 2016 - 11:16 WIB
Jamaah Salat Gerhana di Masjid Agung Jateng Capai 30.000 Orang
Jamaah Salat Gerhana di Masjid Agung Jateng Capai 30.000 Orang
A A A
SEMARANG - Pelaksanaan salat gerhana matahari yang dilaksanakan di pelataran Masjid Agung Jateng (MAJT) Rabu (9/3/2016) pagi dipadati jamaah. Sekitar 30.000 lebih jamaah, mengikuti pelaksanaan salat gerhana itu. Jumlah itu melebihi jumlah jamaah pada Salat Idul Fitri maupun Idul Adha yang biasa digelar di MAJT.

"Alhamdulillah, jamaah yang hadir lebih dari 30.000 orang. Ada dari kalangan pelajar, dari Majlis Ulama Indonesia Jateng, ormas Islam, kaum guru hingga masyarakat umum. Dengan banyaknya jumlah jamaah yang datang, ini menandakan kesadaran masyarakat kita, bahwa adanya gerhana ini bukan menjadi sekadar tontonan saja, namun juga menjadi momentum introspeksi untuk mendekatkan diri kepada Allah," ujar Ketua Badan Pengelola MAJT Noor Achmad.

Noor Achmad yang juga menjadi khatib pada pelaksanaan salat gerhana itu juga menyampaikan bahwa, fenomena gerhana matahari memang selayaknya menjadi momen introspeksi diri dan mengingat kebesaran Yang Maha Kuasa.

"Pada zaman Rasulullah ketika terjadi gerhana (matahari), beliau menyampaikan jika seandainya orang itu tahu banyak yang berzina, niscaya mereka itu akan lebih sedikit tertawa dan lebih banyak menangis. Itu khutbah Rasulullah ketika terjadi gerhana," paparnya.

Dia menambahkan, seperti diketahui saat ini terjadi banyak kemaksiatan, prostisusi, minuman keras, narkotika di mana-mana, penyakit masyarakat, fenomena LGBT, hingga transnasional ideologi seperti ISIS yang tumplek-bleg seakan-akan menjadi satu di Indonesia.

"Semoga dengan adanya gerhana ini menjadi instrospeksi dan bukan sekadar tontonan saja," bebernya.

Lebih lanjut dia menambahkan, karena jumlah jamaah yang membludak itu, panitia pelaksanaan salat gerhana sempat mendapat protes dari jamaah. Pasalnya, kacamata untuk melihat gerhana yang disediakan, masih sangat kurang.

"Sempat mendapat protes, kami sediakan kacamata mencapai 5.000 buah, dan itu ternyata masih kurang banyak. Padahal kita sudah lama pesan kacamata itu dan jumlahnya jika dibandingkan tempat lain, masih banyak di MAJT. Secara keseluruhan pelaksanaan salat gerhana berjalan lancar Alhamdulillah," tukasnya.

Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko yang juga turut hadir pada kesempatan itu menyampaikan, dengan adanya gerhana matahari ini, akan menjadi momentum saling mengeratkan kerukunan bersama.

"Gerhana ini merupakan (bukti) kebesaran Allah. Kita sebagai manusia, sangatlah kecil tak pantas sombong dan merasa kuat," ucapnya.

Proses gerhana yang dapat disaksikan warga di halaman MAJT mulai berlangsung pada sekitar pukul 06.30 WIB.

Sedangkan puncak gerhana terjadi pada pukul 07.31 WIB dan gerhana selesai pada sekitar pukul 08.30 WIB.

Meski jika dilihat gerhana yang terjadi di Semarang matahari tak seluruhmya tertutup bulan dan hanya sekitar 80% saja, namun pada saat puncak gerhana, langit tampak redup dan suhu udara di sekitar langsung menurun.

"Iya udaranya jadi dingin. Langitnya juga redup," kata Ita Salisa, salah seorang warga yang menyaksikan gerhana matahari di halaman MAJT.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4195 seconds (0.1#10.140)