Pilot Super Tucano Dimakamkan, sang Istri Terus Berdoa

Kamis, 11 Februari 2016 - 14:24 WIB
Pilot Super Tucano Dimakamkan, sang Istri Terus Berdoa
Pilot Super Tucano Dimakamkan, sang Istri Terus Berdoa
A A A
YOGYAKARTA - Upacara militer mengiringi pemakaman alm Mayor Penerbang Ivy Safatilah di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta, Kamis (11/2/2016). Upacara militer dipimpin Komandan Pangkalan TNI AU Adisucipto Yogyakarta Marsekal Pertama Imran Baidirus.

Tembakan salvo sebagai penghormatan terakhir juga dilakukan petugas militer. Dalam ringkasan riwayat singkat, almarhum meninggalkan seorang istri dengan dua anak.

Jabatan terakhir menjadi Kepala Fasilitator Pelatihan Pesawat Tempur Super Tecano Wing 2 Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang. Tinggal di Kompleks Amarta Blog G Lanud Abdul Rahman Saleh.

Pria kelahiran 9 April 1979 itu menempuh studi umum dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi dengan gelar Sarjana Sosial. Dia masuk ke AAU Yogyakarta tahun 2000. Tanda jasa yang dimiliki, Satya Lencana Kesetiaan selama delapan tahun.

"Atas nama negara dan TNI dengan ini mempersembahkan kepada ibu pertiwi jiwa raga dan jasa-jasa almarhum," kata Imran Baidirus.

Demi kepentingan dan keluhuran bangsa, lanjut dia, semoga jalan darma bakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri teladan bagi seluruh personel. Dia juga berdoa agar almarhum diterima di sisi-Nya.

Seusai upacara militer, keluarga dan kerabat almarhum menggelar doa. Terlihat, istri sang pilot, Diana Fitrie, yang sedang hamil besar memanjatkan doa.

Meski air mata menetes, ibu dua putra itu terlihat tegar. Dia bahkan sempat memeluk pusara suaminya. Beberapa kerabatnya terlihat menghibur agar Diana tidak larut dalam kesedihan.

Pilot Super Tucano Dimakamkan, sang Istri Terus Berdoa


Begitu juga kedua anaknya yang terlihat kesedihan. Meski tidak sampai menetaskan air mata, raut wajah kedua bocah polos itu memperlihatkan kesedihan.

"Kami kaget seperti tidak percaya apa yang terjadi. Tapi ini mungkin yang terbaik untuk anak saya, mohon dimaafkan segala kesalahan yang dilakukan," kata Faisol Rozy, ayah sang pilot.

Sang pilot dimakamkan bersebelahan dengan almarhum Kapten Penerbang Dwi Cahyadi yang meninggal dunia saat melakukan "aerobatic show" dengan pesawat T-50i Golden Eagle pada Gebyar Dirgantara Yogyakarta, Minggu, 20 Desember 2015.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5380 seconds (0.1#10.140)