22 Jamaah Umroh Solo-Semarang Terlantar di Bandara Jedah

Jum'at, 01 Januari 2016 - 22:56 WIB
22 Jamaah Umroh Solo-Semarang Terlantar di Bandara Jedah
22 Jamaah Umroh Solo-Semarang Terlantar di Bandara Jedah
A A A
JEDAH - Puluhan jamaah umrah asal Solo dan Semarang yang tergabung dalam biro perjalanan umroh Hajar Aswad terlantar di Bandara Jedah, Arab Saudi. Mereka gagal terbang ke Jakarta sesuai jadwal setelah mendapatkan kabar pesawat yang akan membawa rombongan dicancel secara mendadak.

Sesuai jadwal yang diterima para jamaah, sebanyak 22 orang dari jumlah 123 jamaah umrah akan berangkat pada gelombang pertama pukul 01.45 waktu setempat.

Rombongan jamaah telah tiba di Bandara Jedah, pada 31 Desember 2015. Mereka tak langsung menuju ruang tunggu di dalam bandara, melainkan di ruang peristirahatan yang biasa digunakan para jamaah haji maupun umrah.

Awalnya para jamaah masih merasa yakin akan terbang kembali ke Tanah Air sesuai jadwal. Namun kecemasan mulai menghampiri mereka. Karena hingga jam 01.00 waktu setempat, mendekati jadwal penerbangan untuk melakukan boarding para jamaah sama sekali belum memegang tiket boarding dan paspor.

Dari pantauan di Bandara Jedah, para jamaah beramai-ramai mencari kejelasan kepada petugas yang ditugasi biro travel dalam urusan tiket. Rombongan jamaah merasa kaget ketika mendapatkan penjelasan bahwa ke-22 nama mereka tidak termasuk dalam daftar manifest karena telah dicancel.

"Maaf bapak-bapak, ibu-ibu, ternyata nama-nama belum masuk dalam daftar manifes. Saya belum tahu alasannya kenapa," ujar Munir, petugas yang mengurusi tiket. "Mohon para jamaah bisa bersabar, kami akan tetap urus," janjinya.

Kontan penjelasan yang kurang memuaskan itu membuat mereka lemas. Tampak beberapa mereka terpaksa tidur lesehan hingga di tempat-tempat duduk. Tak sedikit dari mereka terutama anak-anak dan orang tua terlihat menggigil, meski sudah memakai jaket.

Maklum, cuaca di Arab Saudi memasuki musim dingin dengan suhu udara di bawah 20 derajat celcius. "Kasihan anak-anak, sudah capek harus menunggu terlalu lama," ungkap ibu Mulyono.

Usaha mencari kejelasan soal tiket pun terus dilakukan oleh jamaah. Salah seorang jamaah mencoba menghubungi Direktur Hajar Aswad Andreyani melalui telepon selular dan WA. Namun jawaban Andreyani kurang memuaskan. "Istighfar, istighfar ya bu," ungkapnya.

Dari informasi yang dihimpun wartawan, kegagalan ke-22 orang terbang sesuai jadwal dikarenakan pihak penyedia jasa umroh hanya melakukan booking nama saja, belum ada pembayaran. Bahkan kabar yang mengagetkan jamaah, mereka dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada 12 Januari.

"Ini jelas sudah keterlaluan, masak kita pulangnya dijadwalkan pada 12 Januari," ucap salah seorang jamaah umroh asal Semarang. "Baru kali ini saya marah-marah sama perempuan (Andreyani)," imbuhnya.

Dia mengaku tak bisa menahan amarahnya saat menghubungi langsung dengan Direktur Hajar Aswad terkait amburadulnya pengurusan tiket boarding.

Permasalahaan semakin pelik ketika diketahui ustaz pendamping Bambang Nugroho juga belum mengantongi tiket karena paspor tidak ada.

"Paspor saya belum ada, dicari berulang kali belum ketemu," ungkap Bambang. Meski selang beberapa jam kemudian Ustaz Bambang telah mendapatkan kabar bahwa paspor miliknya tertinggal di hotel, nasib kepulangan Ustaz Bambang juga belum jelas.

Sementara itu, akhirnya para jamaah umroh bisa kembali ke Tanah Air setelah mendapatkan tiket boarding dengan usaha dan perjuangan sendiri. Itu setelah salah seorang jamaah melakukan kontak langsung dengan pihak maskapai di Jakarta.

"Beruntung saya langsung cek ke maskapai dan semuanya bisa diusahakan," ujar salah seorang jamaah yang enggan disebut namanya. Mereka pun akhirnya terbang pada Jumat 1 Januari 2016 pukul 04.30 waktu setempat.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5826 seconds (0.1#10.140)