Ini 3 Langkah Antisipasi Kepadatan di Ruas Tol Bandung

Kamis, 31 Desember 2015 - 06:14 WIB
Ini 3 Langkah Antisipasi Kepadatan di Ruas Tol Bandung
Ini 3 Langkah Antisipasi Kepadatan di Ruas Tol Bandung
A A A
BANDUNG - Pengamat Transportasi ITB Ofyar Z Tamim menilai kemacetan yang terjadi di Gerbang Tol yang ada di Kota Bandung memang perlu diperbaiki. Bahkan Ofyar memiliki tiga langkah antisipasi agar kepadatan tidak terjadi.

Pasalnya saat ini kebutuhan Jalan Tol cukup tinggi. Langkah pertama diutarakan Ofyar yakni dengan perubahan kebiasaan petugas pintu tol saat transaksi terutama pengembalian.

"Waktu transaksi harus dipangkas mulai dari cepatnya pengembalian harus tidak lebih dari 10 detik," ungkap Ofyar, Rabu malam (30/12/2015).

Ofyar menilai yang menghambat dan membuat kemacetan semakin mengular karena kurang cepatnya pengembalian pembayaran. Untuk itu dirinya menyarankan agar petugas pintu tol mengantisipasi menyiapkan pengembalian sesuai daerah asal.

"Misalnya dari Jakarta harus mempersiapkan bila membayar uang dengan pecahan Rp100 ribu atau Rp50 ribu," ujarnya.

Disinggung apakah perlu penambahan pintu tol, Ofyar menilai akan lebih tinggi biaya operasionalnya. "Karena harus melakukan pembebasan lahan, di Pasteur itu sudah sempit lahannya mau gimana ditambah?," tanyanya. Untuk itu, dirinya lebih menyarankan menambah Gerbang Tol Otomatis.

"Dengan GTO paling hanya memerlukan waktu kurang dari 10 detik. Namun ini pun masih ada kelemahan yakni sosialisasi kepemilikannya yang masih kurang," ungkapnya.

Ofyar menilai saat ini Gerbang Tol keluar yang paling padat setiap weekendnya yakni Pasteur. Untuk itu perlu dilakukan rekayasa lalu lintas disana.

"Seharusnya trafic light disana di rekayasa, jadi bila keluar pintu tol Pasteur bisa langsung lurus ke arah Fly over tidak ada hambatan trafic light tinggal diatur saja di persimpangan dan terowongan di bawah jalan tolnya," paparnya.

Selain itu, Jasa Marga sebaiknya melakukan banyak sosialisasi terkait pintu keluar tol alternatif.

"Orang Jakarta biasanya tau masuk ke Bandung itu melalui Tol Pasteur mereka tidak tahu tol lainnya. Meski banyak disosialisasikan terutama melalui media sosial," sarannya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5509 seconds (0.1#10.140)