Nyalakan TV Saat Hujan, Keluarga di Blitar Tersambar Halilintar

Jum'at, 13 November 2015 - 21:24 WIB
Nyalakan TV Saat Hujan, Keluarga di Blitar Tersambar Halilintar
Nyalakan TV Saat Hujan, Keluarga di Blitar Tersambar Halilintar
A A A
BLITAR - Lagi asyik menonton televisi, halilintar tiba-tiba menyambar Masnuri (46) warga Desa Wonorejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Sambaran halilintar juga mengenai dua orang anaknya Putri Lutifa (7) dan Ayu Komariyah (9).

Saking syoknya, Masnuri pingsan. Dia mengalami luka bakar ringan di sekitar kening. Sementara dua buah hatinya menangis histeris ketakutan. Dua bocah itu selamat tanpa mengalami luka.

Meski tidak ada korban jiwa, televisi milik Masnuri rusak total. Petir juga menghancurkan tiang penyangga ruangan, meretakkan tembok, serta merontokkan genting rumahnya.

"Saya baru sadar kembali setelah diguncang guncang istri dan anak saya," tutur Masnuri kepada wartawan, Jumat (13/11/2015).

Musibah itu bersama dengan datangnya hujan. Masnuri bersantai dengan dua buah hatinya di ruang tv. Sedangkan Zulaikah (32) istrinya sedang tiduran di kamar belakang. Sebelum musibah terjadi, kilat terdengar beberapa kali diikuti gemuruh guntur.

Menurut Masnuri, kilat dan petir seperti berada dekat di atas genting rumahnya. "Televisi kemudian saya matikan. Stop kontak listrik juga saya lepas," terangnya.

Di dekat Masnuri, dua anaknya sedang tidur-tiduran. Tiba-tiba, halilintar menyambar ke dalam ruangan. Ledakannya memekakkan telinga. Masnuri mengaku masih sadar saat ledakan pertama.

Dia berusaha melindungi buah hatinya dengan cara mendekap erat-erat. Kesadarannya lenyap saat ledakan kedua. Dia dibuat siuman oleh jerit tangis anak dan istrinya.

"Kami tidak menyangka bakal terjadi seperti ini. Namun alhamdulillah semuanya selamat," pungkasnya.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blitar Mustofa mengatakan, selain angin kencang, musim penghujan juga rawan disertai petir.

"Terutama warga yang berada di daerah dataran tinggi untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab penghujan mulai menggantikan kemarau," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.5961 seconds (0.1#10.140)