Upaya Antisipasi Banjir Kota Semarang Dinilai Gagal

Minggu, 08 November 2015 - 02:05 WIB
Upaya Antisipasi Banjir Kota Semarang Dinilai Gagal
Upaya Antisipasi Banjir Kota Semarang Dinilai Gagal
A A A
SEMARANG - Upaya mengantisipasi banjir di Kota Semarang dinilai gagal. Terbukti, saat hujan pertama yang mengguyur Kota Semarang, 5-6 November lalu, beberapa lokasi mengalami genangan air cukup dalam.

Dari pantauan dan informasi warga, hujan pertama tersebut menyebabkan beberapa lokasi tergenang.

Diantaranya Jalan Singosari Pleburan Semarang, Jalan Pahlawan, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Ki Mangunsarkoro.

Bahkan di Jalan Singosari Raya Pleburan, genangan air terjadi sepanjang lebih dari 200 meter dengan ketinggian setengah kaki orang dewasa. Hal ini menyebabkan sejumlah kendaraan mogok karena nekat melintasi genangan itu.

“Memang sangat disayangkan musibah banjir dan genangan air di Kota Semarang masih saja terjadi. Padahal, itu adalah musibah tahunan yang seharusnya dapat diantisipasi sejak dini,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Agung Budi Margono saat dikonfirmasi, Sabtu (7/11/2015).

Menurut Agung, selama ini pihaknya belum melihat secara khusus gerakan Pemkot Semarang dalam mengantisipasi banjir dan genangan di Kota Semarang. Untuk antisipasi jangka pendek saja seperti pengerukan serta normalisasi saluran air juga belum massif.

“Belum ada kegiatan pengerukan drainase, saluran air di daerah-daerah rawan genangan yang dilakukan Pemkot Semarang secara massif. Kami juga menyayangkan mengingat anggaran untuk hal itu sudah kami berikan dalam anggaran perubahan,” imbuhnya.

Meski antisipasi banjir dan genangan sudah terbukti gagal, namun pihaknya menekankan Pemkot Semarang segera melakukan tindakan nyata. Menurutnya, tidak ada kata terlambat untuk mengatasi masalah tahunan Kota Semarang itu.

“Belum ada kata terlambat untuk melakukan pergerakan dalam mengantisipasi banjir dan genangan. Sebab, hujan saat ini belum mencapai puncaknya sehingga masih bisa dilakukan pekerjaan-pekerjaan penanganan banjir dalam jangka pendek,” tegasnya.

Dilain sisi, Kabid Tata Kelola Air Dinas PSDA ESDM Kota Semarang, Kumbino membenarkan jika hujan pertama yang mengguyur Kota Semarang itu menyebabkan beberapa daerah mengalami genangan air cukup dalam.

Namun, pihaknya mengklaim jika upaya antisipasi banjir dan genangan yang dilakukannya telah maksimal.

“Kalau dari kami, antisipasi genangan dan banjir di Kota Semarang sudah maksimal. Kami telah melakukan pengerukan sedimentasi saluran, perbaikan drainase, pengerukan eceng gondok di Kali Semarang dan berbagai kegiatan lain. Hamper 80% saluran air di Kota Semarang sudah kami bersihkan agar tidak terjadi banjir dan genangan,” kilah dia.

Genangan yang terjadi saat hujan pertama itu lanjut Kumbino bukan dikarenakan penanganan banjir yang gagal. Menurutnya, hal itu disebabkan karena masalah teknis saja.

“Seperti di Pleburan Semarang itu, genangan diakibatkan karena adanya sumbatan di saluran inlet yang menuju ke rumah pompa. Sementara di Imam Bonjol dan Ki Mangunsarkoro itu karena ada proyek perbaikan drainase sehingga saluran air tertutup oleh material,” tukasnya.

Selain upaya pembersihan saluran, pihaknya lanjut Kumbino juga telah menyiapkan tim khusus untuk menghadapi musim penghujan tahun ini.

Sebanyak 12 orang akan disiagakan di sejumlah lokasi langganan banjir dan genangan untuk membersihkan saluran air dari sumbatan sampah.

“Selama ini, banjir dan genangan disebabkan oleh tumpukan sampah yang menyumbat aliran. Untuk itu, tim ini akan kami siagakan 24 jam untuk membersihkan saluran-saluran air dari sampah agar genangan cepat surut,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5908 seconds (0.1#10.140)