Tak Mampu Bayar Utang Ngatijo Gantung Diri

Senin, 19 Oktober 2015 - 14:06 WIB
Tak Mampu Bayar Utang Ngatijo Gantung Diri
Tak Mampu Bayar Utang Ngatijo Gantung Diri
A A A
BANTUL - Seorang warga Dusun Kweni, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, bernama Ngatijo (50) nekat gantung diri hanya karena tidak mampu membayar utang.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh anaknya Novan (18), yang sengaja mencari korban di rumah adiknya, di Dusun Karangnongko, RT 098, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon yang berjarak sekitar dua kilometer dengan rumah korban.

Novan mengungkapkan, pagi itu dia memang mencari ayahnya ke rumah pamannya, di Dusun Karangnongko, karena sudah semalaman belum pulang. Orangtuanya memang sering ke rumah pamannya untuk memberi makan ternak unggas di rumah tersebut.

Korban memang diberi tanggungjawab menjaga ternak adiknya yang ditinggal ke luar kota. “Setiap hari bapak ke sini,” tutur Novan, kepada wartawan, Senin (19/10/2015).

Namun, pagi itu dia memang sengaja mencari ayahnya karena orangtuanya sudah tidak pulang semalaman. Alangkah kagetnya dia saat mendapati tubuh ayahnya sudah tergantung di ruang tamu rumah pamannya dengan menggunakan tambang.

Sementara itu, Kepala Unit (Panit) Reskrim Polsek Sewon Iptu Sutrisno mengungkapkan, setelah mendapatkan laporan dari warga, dia bersama petugas Polres Bantul langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan identifikasi.

Dari hasil pemeriksaan petugas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Setelah melihat adanya bekas jeratan di leher dan keluarnya cairan dari kemaluan korban, kami menyimpulkan jika korban tewas bunuh diri," jelasnya.

Korban diperkirakan sudah meninggal sekitar enam jam sebelumnya. Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan di lapangan, korban sempat berucap akan menjual rumah yang ditempati adiknya itu untuk menutupi utangnya.

Namun, keinginan tersebut ditolak istrinya. Pihak keluarga tidak mengira jika korban justru nekat mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak wajar.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, diketahui jika korban memiliki utang yang banyak dan tersebar dibeberapa tempat. Korban nampaknya kesulitan untuk melunasi utang-utang tersebut karena tidak mempuyai pekerjaan tetap.

“Untuk kebutuhan makan sehari-hari, isteri korban berjualan toge di pasar,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4048 seconds (0.1#10.140)