Sinabung Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Km

Senin, 05 Oktober 2015 - 19:20 WIB
Sinabung Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Km
Sinabung Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Km
A A A
KARO - Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara masih terus bererupsi serta meluncurkan awan panas guguran.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, Senin (5/10/2015) hingga pukul 18.00 WIB gunung dengan ketinggian 2.460 mdpl ini telah terjadi delapan kali awan panas guguran mengarah ke sektor tenggara – timur. Jarak luncur awan panas teramati hingga 2,5 kilometer (km), sementara arah angin bergerak ke timur – timur laut.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Rutra ketika ditemui mengatakan, dengan masih tingginya aktivitas vulkanologi gunung Sinabung, masyarakat yang bermukim di kawasan lingkar gunung itu agar terus meningkatkan kewaspadaan.

Hal itu lanjut Rutra, untuk menghindarkan hal – hal yang tidak diingini yang dapat mengancam keselamatan jiwa.

Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai di sekitar Sinabung juga diimbau agar mawas diri.

Sebab seperti diketahui pada musim penghujan seperti sekarang sangat sering terjadi lahar dingin (lahar hujan) dari puncak gunung.

“Intinya diminta kepada masyarakat agar mematuhi informasi dari kita dan tetap memantau informasi yang diberikan,”ujarnya.

Dansatgas Penanganan Bencana Sinabung, Letkol Inf Agustatius Sitepu ketika dihubungi menegaskan, kepada masyarakat agar tidak lagi memasuki kawasan zona merah (red zone) yang telah ditetapkan PVMBG seiring dengan masih tingginya aktivitas erupsi dan awan panas guguran gunung Sinabung.

“Sampai saat ini masih ada terus warga yang masuk ke dalam kawasan zona merah dengan alasan untuk mengurus lahan pertanian guna memenuhi kebutuhan hidup. Posko pengungsian kan sudah disediakan, jadi diminta kepada masyarakat agar tidak lagi memasuki kawasan yang dilarang. Hal ini tentunya demi keselamatan jiwa,”imbau Agustatius yang juga menjabat Dandim 0205/TK.

Menurut Dandim, kerap terjadi perselisihan dengan masyarakat ketika pihaknya melakukan pelarangan terhadap warga yang hendak masuk ke dalam zona bahaya.

Hal itu dikarenakan masyarakat tetap ngotot untuk masuk tanpa menghiraukan ancaman yang dapat ditimbulkan Gunung Sinabung.

Meski begitu dirinya tak menampik hingga saat ini masih ada saja warga yang tetap nekat memasuki kawasan zona merah melalui jalur – jalur tikus dari perladangan.

“Di setiap akses memasuki kawasan zona merah sudah dibuat portal dan dijaga bergantian oleh TNI, Polri dan relawan. Kita juga tak bosan mengingatkan kepada masyarakat. Jadi diminta agar mengikuti petunjuk dari kita, sebab pihak vulkanologi tidak munngkin sembarangan mengeluarkan rekomendasi tersebut,”ujarnya.

Sementara itu data yang dihimpun dari media center Pemkab Karo hingga saat ini pengungsi korban erupsi dan awan panas Gunung Api Sinabung berjumlah 9.536 jiwa (2.615 KK) yang ditempatkan di 9 titik posko pengungsian terpisah.

Posko – posko tersebut diantaranya, Paroki Gereja Khatolik Kabanjahe, Gedung Serbaguna Kabanjahe, GBKP Ndokum Siroga, Gedung Serba Guna GBKP Kabanjahe, Gudang Jeruk Surbakti, BPPT, Jambur Tongkoh, Jambur Korpri, Gudang Konco, dan GPDI Ndokum Siroga.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8092 seconds (0.1#10.140)