Gubernur Sulbar: Partai Perindo Persatukan Anak Bangsa Hadapi Masalah

MAMUJU - Lahirnya Partai Perindo diyakini membawa perubahan di Indonesia. Berbagai persoalan yang dihadapi negeri ini akan teratasi dengan kehadiran partai yang dideklarasikan pada 7 Februari 2015 itu.

Keyakinan tersebut disampaikan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh saat menghadiri deklarasi dan pelantikan pengurus DPW serta DPD Partai Perindo Sulbar oleh Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) di Mamuju, Rabu (2/9/2015).

"Perindo akan bisa mempersatukan anak bangsa untuk keluar dari permasalahan bangsa," ujarnya.

Dia mengungkapkan, kondisi perekonomian Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Pertumbuhan ekonomi melambat, nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah, dan PHK dimana-mana. "Ekonomi kita sedikit terancam dan persatuan kita mulai agak goyah," katanya.

Semua pihak, lanjut Anwar, harus bergandengan tangan agar masa-masa sulit dan krisis sekarang ini bisa segera dilewati.

"Ini hanya bisa diatasi, kita lewati kalau kita bersatu. Karena itu, kehadiran Partai Perindo adalah jawaban dari masalah yang dihadapi Indonesia," tegas Anwar.

Lantas dia menjelaskan perkembangan Sulbar yang dipimpinnya sejak 9 tahun lalu itu. Tanggal 22 September nanti, Sulbar akan merayakan HUT-nya yang ke-11.

Di usianya yang masih muda, provinsi ke-33 itu terus membangun di berbagai bidang termasuk infrastruktur.

"Penting bagi saya untuk datang ke pertemuan ini, karena ingin berbagi bagaimana sulitnya membangun daerah ini, dimulai dari nol," timpal Anwar seraya mengungkapkan keputusannya menunda keberangkatan ke Jakarta.

Seharusnya, pagi tadi dia terbang ke ibukota untuk menghadiri rapat penting. Tetapi demi menemui HT dan menghadiri deklarasi Partai Perindo Sulbar, dia menunda keberangkatannya beberapa jam.

"Saya diwakilkan dulu karena ada tamu penting datang ke Sulbar," katanya lalu tersenyum.

Dia berharap kehadiran Perindo bisa lebih memajukan Sulbar dari berbagai aspek. Usai pertemuan tersebut, Anwar memberikan cendera mata berupa miniatur perahu sandek dengan kakao diatasnya.