Tangkal Radikalisme, Gus Miftah Orasi Kebangsaan di Lapas Madiun

Sabtu, 25 Februari 2023 - 09:29 WIB
loading...
Tangkal Radikalisme, Gus Miftah Orasi Kebangsaan di Lapas Madiun
Obrolan Rasional Aktual Spiritual Intelektual (ORASI) Kebangsaan digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun pada Jumat (24/2/2023). Hadir membawakan orasi Gus Miftah.. Foto SINDOnews
A A A
MADIUN - Obrolan Rasional Aktual Spiritual Intelektual (ORASI) Kebangsaan digelar di Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas ) Kelas I Madiun pada Jumat (24/2/2023). Hadir membawakan orasi K.H Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab di sapa Gus Miftah.

Kegiatan ini bertujuan untuk menangkal paham radikalisme serta memantapkan nilai ideologi Pancasila. Gus Miftah menyampaikan bahwa negara Indonesia memiliki enam "kamar" besar yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu Budha dan Konghucu.

Karena itu sikap saling menghargai sangat diperlukan untuk menciptakan negara yang damai. "Kembali ke kamar masing-masing dan jangan mengganggu umat beragama yang lain. Karena semua agama adalah benar bagi penganutnya," terangnya.



Mencintai negara, lanjutnya, adalah bagian dari iman. Hal tersebut sesuai dengan Resolusi Jihad yang Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.

"Kenapa kita harus mencintai Indonesia, karena di negara inilah kita lahir, besar dan hidup. Maka sudah mnjadi kewajiban kita untuk mencintai NKRI," pungkasnya.

Tanggung jawab sebagai WNI juga tidak boleh diabaikan. Dan sebagai Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), maka cara terbaik bertanggungjawab adalah tidak berulah di lapas dan berperilaku yang baik.

"Lapas adalah lembaga pembinaan, dan jalan dakwah substansinya adalah pembinaan. Menjadi penting itu baik, tapi lebih penting lagi menjadi baik," katanya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari menyampaikan, kegiatan Orasi Kebangsaan tersebut sangat baik dan memberikan dampak positif baik kepada seluruh petugas dan WBP Lapas Madiun.

"Semoga ini menjadi jalan kebaikan untuk kita semua, terutama WBP sehingga saat keluar nanti mereka dapat diterima kembali dan memberikan efek positif kepada masyarakat sekitar tempat mereka tinggal," tandasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)