28 Hektare Tanaman Padi di Bangkalan Gagal Panen

Rabu, 05 Agustus 2015 - 13:18 WIB
28 Hektare Tanaman Padi di Bangkalan Gagal Panen
28 Hektare Tanaman Padi di Bangkalan Gagal Panen
A A A
BANGKALAN - Musim kemarau panjang mengakibatkan banyak sawah di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mengalami kekeringan. Akibatnya, 28 hektare tanaman padi mengalami gagal panen atau puso.

Kondisi tersebut membuat petani menderita kerugian puluhan juta. Tanaman padi yang gagal panen itu berada di Kecamatan Blega. Sebagian besar tanaman padi yang puso ditanam pada lahan tadah hujan.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Bangkalan Agus Irianto menyatakan, seluas 28 hektare tanaman padi mengalami gagal panen karena kekeringan.

"Meskipun begitu, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya luas lahan yang puso menurun. Bila tahun lalu yang puso mencapai 37 hektare," terang Agus, kepada wartawan, Rabu (5/8/2015).

Menurut Agus, sebagian besar tanaman padi yang mengalami puso ditanam pada sawah tadah hujan. Artinya, hanya mengandalkan hujan turun untuk mengairi sawahnya. Jika tidak ada, mereka tidak bisa mengairi sawah.

"Sebenarnya petani sudah tahu kalau sawahnya tadah hujan, tapi mereka berspekulasi. Jika turun hujan akan berhasil, namun bila tidak hujan maka akan rugi," paparnya.

Hal senada diucapkan Kepala Bidang Produksi Padi dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangkalan Geger Heri Susianto. Dia menyatakan, pihaknya akan melaporkan pada Pemerintah Provinsi terkait 28 hektare padi yang puso.

"Untuk kerugian yang diderita petani tidak terlalu banyak, ya sekitar puluhan juta rupiah dengan asumsi kerugian Rp2,5 juta perhektare," terang Geger.

Disinggung apa akan mempengaruhi produksi padi, dia mengaku tidak terlalu berpengaruh. Sebab, luas lahan yang ditanamai padi disini 14 ribu hektare. Berarti jika 28 hektare yang puso, maka hanya 0,2% yang gagal panen.

"Kedepan, secara teknis kami akan beri pembinaan pada petani untuk lahan tadah hujan supaya ditanami kacang-kacangan karena tahan air, sehingga bisa menghindar dari gagal panen," tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5185 seconds (0.1#10.140)