Ratusan Hektare Sawah di Karanganyar Terancam Gagal Panen

Senin, 03 Agustus 2015 - 11:16 WIB
Ratusan Hektare Sawah di Karanganyar Terancam Gagal Panen
Ratusan Hektare Sawah di Karanganyar Terancam Gagal Panen
A A A
KARANGANYAR - Ratusan hektare tanaman padi milik petani di Kabupaten Karanganyar terancam gagal panen.

Pasalnya memasuki musim puncak musim kemarau kali ini, tanaman padi milik petani banyak yang kekurangan air.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) Karanganyar, Danik Sri Handayani menyebutkan, kurangnya pasokan air itu terjadi di lahan petani yang ada di Kecamatan Karanganyar Kota, Tasikmadu, Jumapolo, Jaten, Jumantono dan Kebakramat.

Dia mengatakan, sebagaian tanaman padi di sejumlah kecamatan itu kondisinya sudah rusak karena kurangnya pasokan air sejak beberapa waktu yang lalu. Kerusakan tanaman itu cukup bervariasi mulai dari kerusakan ringan hingga berat.

“Karena kurang suplai air tanaman padi itu lama-lama rusak dan kemudian mengering, saat ini jumlahnya sudah ratusan hektare tanaman padi yang mengalami kerusakan,” timpalnya.

Pihaknya menyebutkan, jika dibiarkan terus menerus tanaman padi itu lama-kelamaan akan rusak berat dan nantinya bisa gagal panen.

Selain itu jumlah cakupan kerusakan tanaman itu akan semakin meluas, mengingat prediksi kemarau pada tahun ini bakal berlangsung cukup panjang yang membuat hujan akan sangat jarang turun pada musim tersebut.

Air irigasi dari sejumlah waduk yang sebelumnya menjadi andalan para petani, saat ini kondisinya juga sudah tidak ada.

Saluran irigasi yang ada di kecamatan itu sudah banyak yang mengering karena tidak adanya suplai air.

Dia mengatakan, salah satu cara agar kerusakan tanaman padi tidak terus terjadi, para petani hendaknya mengupayakan air secara mandiri.

Upaya itu bisa dengan cara membuat sumur di sekitar areal persawahan mereka. Kemudian air yang ada di sumur itu bisa disedot menggunakan mesin pompa air dan dimanfaatkan untuk menyirami tanaman yang ada.

“Kita juga sudah mengupayakan sekitar 25 pompa air yang nantinya akan didistribusikan kepada para petanui yang sawahnya kekurangan air, pemetaan sudah kami lakukan dan nantinya pompa akan segera kita distibusikan untuk dimanfaatkan para petani agar bencana gagal panen tidak terjadi kembali,” imbuhnya.

Petugas Jaga Waduk Delingan dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo, Suharno mengatakan, penyusutan debit air Waduk Lalung sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Secara otomatis pada Musim Tanam III kali ini petani yang biasa memanfaatkan air waduk tersebut harus mengupayakan air secara mandiri.

Waduk Delingan, kata Suharno, biasanya digunakan untuk mengairi areal persawahan yang ada sejumlah desa, Seperti Ngijo, Godong, Gaum, Tegalgede, Bejen dan sejumlah lokasi lain yang ada di Karanganyar. (Arief Setiadi)
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4527 seconds (0.1#10.140)