Bocah yang Lima Jarinya Putus karena Petasan Absen Sekolah

Senin, 27 Juli 2015 - 08:33 WIB
Bocah yang Lima Jarinya Putus karena Petasan Absen Sekolah
Bocah yang Lima Jarinya Putus karena Petasan Absen Sekolah
A A A
BUKITTINGGI - Satria Juniar ( 7) alias Icat, bocah yang lima jarinya putus karena bermain petasan masih terbaring di RSUD dokter Ahmad Muktar Bukittinggi.

Akibatnya, warga Sungai Batang, Maninjau , Kabupaten Agam itu tak bisa masuk sekolah pada hari ini. Icat tercatat sebagai siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 06 Kubu Sungai Batang.

"Seharusnya hari Senin ini hari pertama sekolah Icat, tapi dia tidak bisa mengikutinya karena keadaannya begini. Pihak sekolah sudah tahu, guru-gurunya kemarin sudah pada datang," kata Neva Anggriani yang juga ibu korban.(Baca: Main Petasan, Tangan Bocah Ini Remuk dan Lima Jarinya Putus)

Menurut Neva, kondisi anaknya mulai membaik pascalima jarinya diamputasi karena kedua telapak tangannya terbelah.

"Mugah-mudahan Icat bisa cepat sembuh dan bersekolah lagi bersama teman-temanya. Saya tidak tahu apakah Icat nanti bisa menulis seperti biasa, karena kondisi jarinya tidak utuh lagi," katanya.

Kejadian nahas yang menimpa korban berawal saat ia meminta uang kepada ibunya untuk beli sate di Pasar Sungai Batang tak jauh dari rumahnya pada Rabu 22 Juli 2015 lalu.

Sebelum sampai di tempat pedagang sate salah seorang pedagang petasan membujuk dan menawarkan korban membeli petasan jenis baru seharga Rp 8 ribu.

Selain membujuk untuk membeli pedagang petasan tersebut juga mengajari korban cara memainkannya.

Namun diduga akibat sumbu petasan yang terlalu pendek, hanya sepersekian detik sumbu tersulut api, petasan langsung meledak saat masih dipegang Icat.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5566 seconds (0.1#10.140)