Final Ditunda, Mahesa Jenar Harus Jaga Fisik

Senin, 13 Juli 2015 - 15:03 WIB
Final Ditunda, Mahesa Jenar Harus Jaga Fisik
Final Ditunda, Mahesa Jenar Harus Jaga Fisik
A A A
SEMARANG - Pelatih PSIS Semarang M Dofir meminta anak asuhnya tetap menjaga kondisi fisik menghadapi Persis Solo di laga tunda final Turnamen Polda Jateng Cup 2015. Skuat Mahesa Jenar diharapkan menjaga pola makan ketika sudah meninggalkan Ramadan.

”Pola makan, makan apa pun bebas. Asal tetap diimbangi dengan olahraga minimal sehari sekali agar kondisi terjaga,''pinta Dofir, ditemui di homebase PSIS Jalan Ki Mangunsarkoro, Semarang.

Dofir mengingatkan, pola makan yang tidak teratur jika tidak diimbangi dengan olahraga meski sebentar bisa meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh.

''Kalau nanti bertambah gemuk, sulit menurunkannya karena pertandingan sudah dekat. Tidak perlu ada takaran lama olahraganya, yang penting sudah keluar keringat. Pemain mestinya sudah tahu soal ini,''katanya mewanti-wanti.

Seluruh pemain PSIS Semarang saat ini telah resmi dipulangkan setelah babak final diputuskan untuk ditunda lantaran belum direstui oleh Polda Jateng. Pihak kepolisian menyarankan agar laga dilanjutkan setelah lebaran.

Polda Jateng akan memfokuskan personelnya untuk pengamanan arus mudik dan balik. Kendati dipulangkan, tim pelatih belum bisa memastikan jadwal untuk mengumpulkan pemain. ''Saya nanti hanya menunggu informasi dari manajemen. Karena juga terkait dengan mes yang harus dipersiapkan,''terangnya.

Harapan tim pelatih agar Fauzan Fajri dkk minimal mempertahankan kondisi sangat beralasan. Pasalnya, tim yang akan dihadapi nanti, Laskar Sambernyawa, bermaterikan pemain yang memiliki kecepatan.

Persis sangat mengandalkan dua gelandang sayapnya Dedi Cahyono Putra dan Andrid Wibawa dalam melakukan serangan melalui samping pertahanan. Juru ramu Persis Aris Budi Sulistyo selama ini lebih menyukai pemain yang memiliki kecepatan, di luar teknik dan skill yang dimiliki.

Sosok Saddam Husein misalnya, adalah pemain jebolan Diklat Ragunan yang mampu berlari cepat.
''Persis adalah tim yang memiliki counter attack dari tengah dan samping. Serangan itu sangat berbahaya, dan harus bisa diantisipasi pemain,''ucap Dofir.

Back kiri PSIS Welly Siagian selalu menyempatkan untuk berlatih, meski hanya beberapa menit untuk menjaga kebugaran. Kembali di rumah, dia sering memanfaatkan waktu untuk berolahraga. ''Biar nanti bisa cepat beradaptasi lagi, kebugaran memang harus dipertahankan,''kata Welly.

Pemain asal Cilacap itu saat ini sudah kembali berkumpul dengan keluarga besarnya. Selain itu Johan Yoga Utama juga memilih untuk mudik. ''Saatnya mudik nih,''kata Johan.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6504 seconds (0.1#10.140)