Peringatan AS: Ulah Rusia dan China Bisa Picu Perang Besar

Kamis, 02 Juli 2015 - 08:38 WIB
Peringatan AS: Ulah Rusia dan China Bisa Picu Perang Besar
Peringatan AS: Ulah Rusia dan China Bisa Picu Perang Besar
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa ulah Rusia dan China yang dianggap terlalu agresif bisa mengancam kepentingan keamanan AS. Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Martin Dempsey menyebut ulah agresif kedua negara itu bisa memicu perang besar.

“Peluang Amerika Serikat untuk berperang dengan kekuatan besar, itu konsekuensi besar,” kata Jenderal Dempsey, dalam sebuah dokumen yang dirilis Rabu waktu AS.

“Rusia telah berulang kali menunjukkan, bahwa tindakannya itu tidak menghormati kedaulatan negara tetangganya dan bersedia menggunakan kekuatan untuk mencapai tujuannya,” lanjut bunyi dokumen berjudul “2015 National Military Strategy” tersebut. ”Tindakan militer Rusia secara langsung merusak keamanan regional melalui pasukan proxy.”

AS mencontohkan ulah agresif Rusia adalah dengan mengerahkan pasukannya dalam konflik Ukraina, meskipun Moskow berkali-kali membantahnya. Dalam dokumen itu, AS juga prihatin dengan negara-negara berkembang yang mengembangkan teknologi canggih untuk kepentingan militer.

”Ketika diterapkan pada sistem militer, difusi teknologi ini menantang keunggulan kompetitif lama yang dipegang oleh Amerika Serikat. Ini seperti peringatan dini dan serangan presisi,” imbuh laporan dalam dokumen yang dilansir AFP, Kamis (2/7/2015).

Sedangkan peringatan AS terhadap China adalah soal rekalamasi di Laut China Selatan. ”Tindakan China menambah ketegangan di kawasan Asia-Pasifik,” tulis dokumen tersebut mengacu pada tindakan China yang melakukan reklamasi dengan sangat cepat di kawasan yang diperebutkan negara-negara Asia.

Selain China dan Rusia, dokumen militer AS itu juga mengusik Iran dan Korea Utara, soal kemampuan kedua negara itu dalam mengembangkan rudal nuklir. Negara-negara tersebut dimasukkan AS dalam daftar negara yang menimbulkan masalah keamanan serius bagi Amerika dan sekutu-sekutunya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5803 seconds (0.1#10.140)